Dark Mode Light Mode

Ghost Ungkap Makna di Balik Peristiwa Papa Emeritus IV

Di jagat musik metal yang penuh persona unik, ada satu band yang membawa konsep pergantian identitas ke level berikutnya, bahkan mungkin sedikit extra. Bayangkan saja, setiap era album baru disambut dengan sosok pemimpin baru yang misterius, lengkap dengan kostum dan cerita latar yang makin kompleks. Ya, kita sedang membicarakan Ghost, band asal Swedia yang berhasil memadukan heavy riffs dengan teatrikalitas ala misa gelap, dan tentu saja, misteri abadi seputar sang vokalis bertopeng. Pergantian ini bukan sekadar ganti kostum, tapi bagian dari narasi besar yang terus berkembang.

Sejak kemunculan mereka, Ghost selalu dipimpin oleh sosok bernama Papa Emeritus, sebuah karakter fiktif yang diperankan oleh dalang di baliknya, Tobias Forge. Namun, gelar "Papa" ini bukanlah jabatan seumur hidup; ia bersifat regeneratif, layaknya Doctor Who versi metal satanik. Setiap beberapa tahun, seiring dengan siklus album baru, Papa yang lama akan "pensiun" atau menemui akhir tragisnya, digantikan oleh iterasi baru dengan penomoran Romawi yang terus bertambah. Ini adalah bagian integral dari Ghost lore, sebuah mitologi internal yang dibangun dengan cermat.

Konsep ini dimulai dari Papa Emeritus I, II, dan III, yang masing-masing memimpin era album spesifik. Kemudian muncul Cardinal Copia, yang akhirnya "naik pangkat" menjadi Papa Emeritus IV untuk era album Impera. Fans, atau yang akrab disebut Congregation, selalu menantikan momen transisi ini, menebak-nebak bagaimana cerita akan berlanjut dan seperti apa penampilan sang pemimpin baru. Momen ini seringkali ditandai dengan ritual simbolis di atas panggung atau melalui video sinematik yang dirilis band.

Era Impera sendiri menjadi salah satu periode tersukses Ghost, membawa mereka ke panggung-panggung yang lebih besar dan pengakuan mainstream yang lebih luas. Papa Emeritus IV, dengan setelan biru megahnya dan karisma yang sedikit flamboyan, berhasil memikat banyak pendengar baru. Tur dunianya berlangsung megah, penuh dengan pertunjukan visual yang memukau dan energi yang membara. Namun, seperti para pendahulunya, masa jabatan Papa IV pun memiliki batas waktu yang tak terhindarkan dalam narasi band.

Akhir dari tur Impera pada tahun 2023 menjadi saksi "pensiunnya" Papa Emeritus IV di atas panggung setelah penampilan terakhirnya. Momen ini, seperti biasa, memicu spekulasi liar di kalangan penggemar tentang siapa dan bagaimana sosok penerusnya akan muncul. Band ini memang dikenal pandai membangun antisipasi, menggunakan berbagai teaser dan pesan samar dari "The Clergy" – manajemen fiktif dalam dunia Ghost – untuk menjaga agar hype tetap membara di antara para pengikut setia mereka.

Proses transisi ini bukan hanya sekadar gimik panggung, melainkan bagian penting dari evolusi musikal dan tematik band. Setiap Papa baru membawa nuansa yang sedikit berbeda, baik secara visual maupun dalam interpretasi vokal Tobias Forge. Ini memungkinkan Ghost untuk terus bereksperimen dengan suara mereka sambil tetap mempertahankan identitas inti yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun. Pergantian kepemimpinan ini adalah masterclass dalam storytelling di dunia musik rock.

Petunjuk pertama mengenai suksesor Papa Emeritus IV muncul secara tak terduga, namun sangat strategis. Pada bulan Februari, legenda metal Black Sabbath mengumumkan konser perpisahan mereka di Birmingham pada 5 Juli. Dalam poster acara yang bertabur bintang seperti Metallica, Slayer, dan Pantera, terselip nama yang menarik perhatian para fans Ghost: "Papa V Perpetua of Ghost". Ini adalah konfirmasi pertama, meski samar, tentang nama sang pemimpin baru.

Era Baru Dimulai: Kemunculan Papa V Perpetua

Tak lama setelah pengumuman Black Sabbath, Ghost melalui kanal media sosial resmi mereka memperkuat sinyal tersebut. Sebuah pesan dari "The Clergy" menyatakan: "We wish to inform you V is coming… To Birmingham on July 5th." Meskipun tidak ada penampakan fisik Papa V yang diungkap, unggahan tersebut disertai gambar latar berwarna hitam dan ungu dengan angka Romawi "V" di tengahnya. Spekulasi pun semakin kencang, dengan fans mulai menebak-nebak desain topeng dan kostum baru sang Papa.

Misteri ini sebagian terkuak melalui sebuah video sinematik baru yang dirilis oleh Ghost, berjudul ‘Arrival of a Secret Agent’. Video ini tidak langsung memperkenalkan Papa V, melainkan fokus pada nasib Papa Emeritus IV pasca "pensiun". Ternyata, setelah kariernya sebagai frontman berakhir, ia mendapatkan identitas baru sebagai Frater Imperator. Ini adalah perkembangan menarik dalam Ghost storyline yang terus berkembang.

Dalam episode video tersebut, terungkap bahwa Frater Imperator sedang berjuang menerima berita kematian ibunya yang baru saja terjadi. Ia tampak murung dan kehilangan arah, sebuah sisi yang lebih manusiawi dari karakter yang biasanya tampil agung di atas panggung. Kehidupannya setelah gemerlap panggung rock ternyata tidaklah mudah, menunjukkan kompleksitas narasi yang coba dibangun oleh Tobias Forge dan timnya. Ini menambah lapisan emosional pada karakter yang sebelumnya lebih dikenal sebagai figur simbolis.

Namun, kejutan terbesar datang di akhir video. Kita mengetahui bahwa pemimpin baru Ghost, Papa V Perpetua, ternyata adalah kembaran fraternal dari Frater Imperator (Papa IV). Reaksi Frater Imperator terhadap berita ini? Jelas tidak senang. Plot twist ala sinetron ini menambah bumbu drama keluarga dalam mitologi Ghost yang sudah kaya, membuat para penggemar semakin penasaran bagaimana dinamika hubungan kedua saudara kembar ini akan terungkap di masa depan.

Di Balik Layar: Narasi dan Realitas Ghost

Alex Ross Perry, sutradara film konser Ghost RITE HERE RITE NOW, memberikan perspektif menarik tentang hubungan antara musik dan cerita dalam dunia Ghost. Ia menggambarkannya seperti planet (band/musik) dan bulan (cerita). "Bulan tidak bagian dari planet, tapi mengorbit planet," ujarnya kepada NME. Lagu dan maknanya secara tematis terhubung dengan apa yang dikejar Ghost, tapi mereka tidak sedang menciptakan rock opera tentang dinamika keluarga ini secara eksplisit. Bagi fans, ini seperti mendapatkan dua hidangan sekaligus.

Tobias Forge sendiri menambahkan bahwa dinamika keluarga yang ditampilkan hanyalah manifestasi dari kejadian umum dalam perjuangan manusia menjalani hidup. "Ide tentang rasa takut akan kematian adalah hal yang sangat umum," katanya. Penggunaan simbolisme Kristen dan referensi Biblika dalam narasi Ghost memang seringkali menyentuh tema-tema universal seperti kehidupan, kematian, kekuasaan, dan iman (atau ketiadaannya), dibalut dalam estetika occult rock yang khas dan teatrikal.

Pengungkapan Frater Imperator dan hubungan kekeluargaannya dengan Papa V menunjukkan komitmen Ghost untuk terus memperdalam lore mereka. Ini bukan sekadar pergantian kostum, tapi pengembangan karakter dan narasi yang berkelanjutan, mirip dengan dunia komik atau serial televisi. Penggemar tidak hanya menikmati musik, tapi juga mengikuti alur cerita yang penuh intrik dan kejutan, membuat pengalaman menikmati Ghost menjadi lebih immersive dan berlapis.

Keterlibatan Papa V Perpetua dalam konser perpisahan Black Sabbath juga menjadi momen simbolis yang signifikan. Tampil di acara sebesar itu bersama para legenda metal lainnya menandai "pelantikan" tidak resmi Papa V di hadapan komunitas metal global. Ini adalah cara cerdas untuk memperkenalkan era baru Ghost sekaligus memberikan penghormatan kepada salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah genre tersebut. Sebuah langkah strategis yang menunjukkan ambisi Ghost yang tak pernah padam.

Ghost Bersiap Mengguncang Dunia (Lagi) di Tur 2025

Seiring dengan dimulainya era Papa V Perpetua, Ghost juga telah mengumumkan rencana tur dunia besar-besaran untuk tahun 2025. Tur ini akan dimulai pada musim semi dan mencakup berbagai kota di Inggris, Eropa, Amerika Utara, dan bahkan Meksiko. Pengumuman ini sontak disambut antusias oleh para Congregation di seluruh dunia yang sudah tidak sabar menyaksikan penampilan langsung sang Papa baru beserta para Nameless Ghouls-nya. Jadwal tur Ghost 2025 menjanjikan pertunjukan yang spektakuler.

Berikut adalah beberapa tanggal penting dari Ghost world tour 2025:

  • April 2025: Dimulai di Inggris (Manchester, Glasgow, London, Birmingham), lalu ke Belgia, Jerman, Prancis, Portugal, dan Spanyol.
  • Mei 2025: Melanjutkan perjalanan di Eropa, termasuk Swiss, Italia, Jerman, Belanda, Polandia, Republik Ceko, Prancis, Denmark, Finlandia, Swedia, dan Norwegia.
  • Juli & Agustus 2025: Menyeberang ke Amerika Utara dengan rangkaian pertunjukan intensif di berbagai kota besar Amerika Serikat, dari pantai timur hingga pantai barat.
  • September 2025: Ditutup dengan penampilan di Mexico City.

Tur ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan Papa V kepada penggemar secara global, tetapi juga kesempatan untuk membawakan materi baru yang mungkin akan dirilis seiring era baru ini. Setiap tur Ghost dikenal dengan produksi panggung yang megah, tata cahaya dramatis, dan tentu saja, penampilan teatrikal yang memukau. Fans dapat mengharapkan pengalaman konser yang tak terlupakan, melanjutkan tradisi pertunjukan live Ghost yang selalu all-out dan penuh kejutan.

Pada akhirnya, transisi dari Papa Emeritus IV ke Papa V Perpetua, lengkap dengan drama kembaran Frater Imperator, adalah bukti nyata keunikan Ghost dalam mengemas musik metal mereka. Mereka tidak hanya menjual lagu, tapi juga sebuah narasi, sebuah dunia alternatif yang terus berkembang dan memikat. Dengan era Papa V yang baru dimulai dan tur dunia 2025 di depan mata, Ghost sekali lagi menegaskan posisi mereka sebagai salah satu band rock paling inovatif dan menarik saat ini. Siapkan diri Anda, karena misa gelap akan segera dimulai kembali, lebih besar dan mungkin sedikit lebih aneh dari sebelumnya.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Ilmuwan Berhasil Hentikan Gejala Long-COVID pada Tikus dengan Senyawa Antivirus Baru

Next Post

Gz Dirikan Sirius Studio, Mantan Produser JAPAN Studio Terlibat