Dark Mode Light Mode

Garmin Akan Tinggalkan Layar MIP, Saat Itu Saya Akan Merindukannya

Layar AMOLED vs. MIP: Pertarungan Sengit di Dunia Jam Tangan Pintar

Dua rilis besar dari Garmin tahun ini, Instinct 3 dan Fenix 8, sama-sama meraih skor tinggi dalam ulasan. Keduanya juga masuk dalam daftar jam tangan Garmin terbaik 2025. Ada satu lagi kesamaan mereka, yakni: keduanya punya pilihan layar.

Sebelumnya, baik Instinct 2 maupun Fenix 7 hanya tersedia dengan layar memory-in-pixel (MIP). Layar ini memang lebih redup daripada kebanyakan jam tangan pintar, tapi sangat hemat energi. Ketika Garmin memperkenalkan Fenix dengan layar AMOLED yang lebih cerah, mereka menyebutnya Garmin Epix Pro.

Untungnya, Garmin mulai merampingkan lini produknya. Jadinya, lini Epix dihilangkan. Sekarang, baik Instinct 3 maupun Fenix 8, hadir dengan tiga pilihan layar yang bisa kamu pilih: Fenix atau Instinct E yang lebih murah dengan layar MIP (hanya tersedia dalam satu ukuran saja), pilihan Solar yang menggunakan layar MIP hemat daya dengan teknologi Power Glass untuk memperpanjang masa pakai baterai, serta layar AMOLED yang lebih cerah.

Transformasi Visual: Dari Monokrom ke Warna-warni

Kedua jam tangan terbaru ini sekarang punya opsi AMOLED, dan dari materi promosi yang ada, Garmin sangat menekankan fitur ini sebagai nilai jual. Perubahan ini juga dirasakan pada jam tangan Garmin Forerunner pada tahun 2023, yang sebelumnya menggunakan layar MIP kini beralih ke AMOLED, dimulai dari Garmin Forerunner 265 dan Garmin Forerunner 965. Udah kayak ganti baju aja ya?

Perubahan ini bukan tanpa alasan. Garmin jelas ingin bersaing lebih ketat dengan pemain lain di pasar jam tangan pintar, seperti Apple dan Samsung, yang juga mulai merambah pasar jam tangan outdoor yang tangguh. Penghalang terbesar bagi Garmin untuk mengubah seluruh lini produknya ke AMOLED adalah teknologi Power Glass mereka.

Layar MIP: Sang Pahlawan Hemat Daya yang Terlupakan?

Pergeseran besar-besaran yang dilakukan Garmin ini membuatku berpikir, kalau teknologi Power Glass-nya sudah bisa mengimbangi konsumsi daya layar AMOLED, kita mungkin nggak akan pernah lagi melihat jam tangan Garmin dengan layar MIP. Sayang banget, sih. Teknologi layar hemat daya ini bagiku, setidaknya, adalah simbol dari esensi jam tangan Garmin.

Kalau Apple Watch dan Android Smartwatch cenderung fokus pada fitur seperti menjawab pesan, menelepon, dan menjalankan aplikasi pihak ketiga, Garmin justru menawarkan sesuatu yang berbeda. Mereka besar, kokoh, dengan bezel yang menonjol, tampilannya macho bahkan cenderung jadul. Banyak yang dilengkapi tombol, menghindari tampilan mulus seperti Google Pixel Watch yang tidak bisa digunakan saat memakai sarung tangan dan lain sebagainya.

Melawan Arus: Antara Gaya dan Fungsi

Layar MIP hemat daya ini adalah salah satu alasan mengapa model Garmin lama bisa bertahan lama. Tapi seiring dengan membaiknya teknologi baterai, layar MIP perlahan mulai ditinggalkan. Mudah dimengerti sih, layar AMOLED memang lebih enak dilihat di tempat gelap, dan orang-orang yang mencari jam tangan pintar lebih mungkin memilih Garmin daripada Apple Watch. Tapi, ya…

Bagiku pribadi, justru tampilan utilitarian Garmin yang begitu khas yang aku suka. Aku udah cukup banyak melihat layar yang terang benderang dalam hidup ini, jadi aku lebih suka sesuatu yang redup, gelap, tapi tetap bisa menampilkan metrik latihan di bawah sinar matahari. Kalau Apple Watch itu kayak Batmobile-nya Tim Burton, jam tangan Garmin adalah versi Christopher Nolan: kasar, militer, dan sangat berguna – tahan banting dalam berbagai situasi.

Aku harap Garmin gak sepenuhnya melupakan layar MIP. Jangan sampai, deh!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Penggemar Assassin's Creed 3 Kaget: Rilis Mendadak di Steam Beredar

Next Post

Perluasan Pulau Tekong 10km untuk Kebutuhan Latihan Militer Singapura: Dampak Strategis dan Perimbangan Kawasan