Wahai para Assassin, siap-siap emosi! Ubisoft, seperti biasa, berhasil membuat para penggemar serial Assassin's Creed (AC) kesal luar biasa. Kok bisa? Mari kita bedah masalahnya!
Beberapa game AC, seperti AC III, AC III: Liberation, dan AC Rogue, tiba-tiba kedatangan achievements alias pencapaian di Steam. Bagi sebagian pemain, ini kabar baik. Menambah semangat untuk mengoleksi semua pencapaian dalam game favorit. Tapi, bagi sebagian yang lain… ini adalah drama tersendiri.
Masalah utamanya cukup menggelikan tapi juga menjengkelkan. Assassin's Creed III yang original, nggak bisa dibeli di Steam! Jadi, buat apa Ubisoft repot-repot menambahkan achievements? Seperti sudah memberikan hadiah, tapi hadiahnya di "tempat yang nggak bisa dijangkau". Sebuah ironi yang sungguh khas.
Kenyataannya, gamer di seluruh dunia, khususnya gamer AC, dibuat bingung. Sepertinya ada agenda tersembunyi dari Ubisoft, seperti troll level dewa. Kalaupun ada, kenapa tidak dijual satu paket sekaligus dengan versi Remastered?
Gimana bisa, game yang dihias dengan achievements baru, malah nggak bisa dibeli versi awalnya? Tambah lagi, versi Remastered malah sering dikeluhkan performanya, katanya lebih jelek dari versi orisinalnya. Double facepalm.
Kegaduhan Achievements di Dunia Assassin's Creed
Munculnya achievements baru seharusnya disambut gembira. Ini adalah fitur untuk menantang diri sendiri dan menunjukkan betapa hebatnya kita dalam bermain game. Tapi, untuk kasus AC III yang nggak bisa dibeli ini, rasanya seperti ditertawakan.
Bahkan, masalah ini sudah menjadi topik hangat di forum online seperti Reddit. Penggemar AC menyuarakan kekecewaan mereka terhadap keputusan aneh Ubisoft ini. Mereka merasa diabaikan dan dipermainkan.
Satu hal yang patut disayangkan adalah, hilangnya AC III versi orisinal dari Steam. Alasan resminya, karena "masalah teknis" pada edisi Deluxe. Seriously, Ubisoft? Masalah teknis sampai harus menghilangkan game tersebut dari peredaran?
Sebagai gantinya, yang ada hanyalah AC III Remastered. Tapi, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, versi ini juga nggak luput dari kritik. Banyak pemain yang mengeluhkan bug dan performa yang buruk.
Drama Ubisoft: Antara Janji dan Realita
Situasi ini menguatkan kesan bahwa Ubisoft seringkali nggak konsisten dengan janji-janjinya. Janji untuk memberikan pengalaman bermain terbaik, kenyataannya seringkali jauh panggang dari api. Bukannya mengapresiasi penggemar, malah bikin emosi pemain naik turun.
Contoh lain, update screenshot banner Steam untuk AC III Remastered saja nggak dilakukan. Padahal, ada banyak materi promosi yang bagus. Ubisoft seperti cuek bebek dengan hal-hal detail seperti ini.
Melihat semua ini, wajar kalau banyak penggemar yang akhirnya merasa kecewa dengan Ubisoft. Mereka merasa investasi waktu, dan uang yang sudah mereka keluarkan, tidak dihargai.
Tidak hanya itu, customer service Ubisoft juga seringkali dinilai kurang responsif. Keluhan pemain tentang bug, masalah teknis, dan hal-hal lain seringkali diabaikan. Ini semakin memperburuk citra Ubisoft di mata penggemar.
Pelajaran Berharga: Pentingnya Komunikasi dan Konsistensi
Dari drama ini, kita bisa menarik beberapa pelajaran berharga. Pertama, komunikasi yang baik antara pengembang dan pemain sangat penting. Kedua, konsistensi dalam memberikan kualitas produk dan pelayanan adalah kunci.
Ubisoft harus belajar untuk lebih terbuka dengan pemain. Menjelaskan alasan di balik keputusan mereka, menerima kritik, dan berusaha untuk memperbaiki kesalahan. Feedback dari pemain adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan.
Selain itu, Ubisoft perlu lebih serius dalam memperhatikan kualitas game mereka. Bug, performa yang buruk, dan masalah teknis lainnya harus segera diatasi. Jangan sampai pengalaman bermain yang buruk merusak franchise sebesar Assassin's Creed.
Pada akhirnya, semua ini adalah game development 101. Membangun kepercayaan dengan pemain adalah hal yang vital. Kalau sudah hilang, susah untuk dikembalikan lagi. Semoga Ubisoft belajar dari pengalaman ini. Game bagus, layanan harus bagus juga, ya kan?
Dengan segala drama ini, kita berharap Ubisoft segera berbenah diri. Menjaga komunikasi, meningkatkan kualitas game, dan, tentu saja, jangan lagi bikin kejutan yang justru bikin kesal. Mari kita tunggu pengumuman Assassin's Creed selanjutnya, with fingers crossed.