Dark Mode Light Mode

Era Baru dalam Alur Kerja Audio Berbasis Objek

Ketika Teknologi Audio Bikin Kita Merasa Kayak Dengerin Konser di Kepala Sendiri

Pernah nggak sih, lagi asyik dengerin musik atau nonton film, tiba-tiba detail suara yang keluar bikin kamu merinding? Nah, teknologi audio sekarang lagi ngebut banget, dan kolaborasi antara BBright dan Jünger Audio ini kayaknya bakal bikin pengalaman dengerin audio kita naik level. Siap-siap aja telinga kamu dimanjain abis-abisan. Mereka baru aja mengumumkan keberhasilan integrasi solusi playout BBright dengan platform flexAI milik Jünger Audio.

Penggabungan ini memungkinkan pengiriman metadata Serialized ADM (S-ADM) melalui standar SMPTE ST 2110-41 yang baru. Kalau diterjemahin ke bahasa kita, ini tuh kayak jalan tol supercanggih buat data audio. Jadi, suara yang kita dengar bisa lebih detail, lebih terasa, bahkan kayaknya bisa bikin kamu merasa ada di tengah-tengah konser. Teknologi ini emang lagi nge-trend banget khususnya buat generasi sekarang yang suka banget dengan kualitas audio terbaik.

Apa Itu S-ADM dan Kenapa Penting?

S-ADM itu ibaratnya "komentar" yang nempel di setiap bagian suara. Dia ngasih tahu perangkat audio, suara apa yang harus keluar dari speaker mana, sekeras apa, dan di mana posisinya dalam ruang dengar. Bayangin kamu bisa denger bisikan di telinga kiri, suara ledakan di belakang, dan nyanyian di depan – seru, kan? Dengan adanya S-ADM, pengalaman dengerin jadi jauh lebih imersif.

Penggunaan standar SMPTE ST 2110-41 berarti data audio sekarang bisa ditransmisikan lewat jaringan IP. Ini bikin segalanya jadi lebih fleksibel dan efisien. Kalau dulu kamu harus pakai banyak kabel buat nyambungin berbagai perangkat, sekarang cukup jaringan internet aja. Kayak pindahan apartemen, deh, nggak perlu lagi angkat-angkat banyak barang. Dengan teknologi ini, kualitas audio yang dihasilkan benar-benar akan sangat memukau.

AIXpressor: Otak Cerdas di Balik Suara Keren

Jünger Audio punya perangkat bernama AIXpressor, yang jadi otak di balik semua keajaiban audio ini. AIXpressor ini bisa memproses audio secara cerdas. Kayak punya asisten pribadi yang selalu tahu apa yang kamu mau dengar. Nah, BBright dan Jünger Audio bekerja sama buat memastikan solusi playout BBright bisa bekerja dengan mulus bareng AIXpressor. Hasilnya? Broadcaster bisa nyediain pengalaman audio yang lebih baik lagi.

Guillaume Arthuis, Founder & Managing Director dari BBright, bilang kalau dengan adanya S-ADM over ST 2110-41, kita bisa membuka pintu buat teknologi audio masa depan, termasuk Dolby Atmos dan AC4. Friedemann Kootz, Co-CEO dari Jünger Audio, juga nggak mau kalah. Katanya, kolaborasi ini bakal bikin transmisi audio berbasis objek jadi lebih seamless dan berkualitas. Mereka berdua kayak lagi lomba ngasih janji manis buat telinga kita.

Dampak Nyata Buat Kita-Kita

Dampaknya buat kita, penikmat audio? Makin banyak konten yang menawarkan pengalaman dengerin super seru. Coba bayangin nonton film aksi dengan suara ledakan yang terasa di sekeliling kamu atau dengerin konser yang seolah-olah penyanyinya lagi nyanyi di samping kamu. Teknologi ini nggak cuma buat bioskop atau studio rekaman, tapi juga bisa dinikmati di rumah. Mungkin nanti kita semua bakal punya "ruang konser pribadi" di kamar masing-masing.

Kolaborasi antara BBright dan Jünger Audio ini jelas nunjukkin kalau industri audio terus berinovasi. Mereka nggak mau berhenti di zona nyaman, tapi terus berusaha bikin pengalaman dengerin kita jadi lebih mengesankan. Ini bagus, sih, tapi jangan sampai kita jadi nggak bisa bedain mana dunia nyata, mana dunia audio. Pokoknya, persiapkan diri aja buat dunia audio yang lebih canggih dan bikin kita makin betah pakai headphone.

Masa Depan Audio yang Makin Seru

Dengan adanya teknologi ini, industri audio bisa terus berkembang. Kita bisa berharap bakal ada lebih banyak konten yang berkualitas, inovasi baru dalam perangkat audio, dan pengalaman dengerin yang makin memukau. Teknologi ini juga bakal bikin kita bisa merasakan pengalaman audio yang lebih personal, sesuai dengan selera masing-masing. Mungkin suatu saat nanti, kita bisa "membuat" suara yang kita mau sendiri.

Perkembangan ini juga berdampak pada cara kita berinteraksi dengan konten audio. Kita nggak cuma dengerin, tapi juga bisa merasakan dan terlibat di dalamnya. Kebayang nggak, nanti kita bisa "berjalan-jalan" di dalam musik atau film favorit kita?. Teknologi ini adalah bukti kalau dunia audio nggak pernah berhenti berinovasi.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Axe Ghost: Perpaduan Tetris, Sokoban, Gloomhaven yang Penuh Aksi Bak Tekken

Next Post

Liam Gallagher Tanggapi Kabar Pertemuan Oasis Palsu dengan Noel