Dari Anak Bono ke Panggung Dunia: Ketika Legenda Rock ‘Nggak' Ngasih Tips Ampuh?
Pernah nggak sih kamu kepikiran, gimana rasanya jadi anak dari seorang legenda? Apalagi kalau sang ayah adalah Bono, vokalis band legendaris U2? Pasti, ekspektasi setinggi langit, semua pintu terbuka lebar, dan tinggal duduk manis menikmati kesuksesan. Tapi, benarkah begitu kenyataannya? Mari kita bedah cerita menarik dari Elijah Hewson, sang frontman band Inhaler.
Elijah Hewson dan ‘Kutukan' Nama Besar
Inhaler, band yang digawangi Elijah, baru-baru ini jadi sorotan. Bukan cuma karena musik mereka yang asyik, tapi juga karena status Elijah sebagai anak Bono. Nah, dalam sebuah wawancara, Elijah curhat nih tentang ekspektasi orang-orang terhadap bandnya. Banyak yang mikir mereka bakal gampang sukses karena koneksi sang ayah. Padahal, kenyataannya, nggak segampang itu, Ferguso!
Elijah mengungkapkan bahwa ada dua sisi mata uang dari punya ayah seorang Bono. Di satu sisi, ada keuntungan, tapi di sisi lain, ada tekanan dan ekspektasi kegagalan. Orang-orang cenderung meremehkan dan berpikir Inhaler bakal dapat segalanya dengan mudah. Padahal, mereka juga manusia, yang perlu berusaha.
Jangan Harap Dapat ‘Rahasia' Sukses dari Papa Bono
Uniknya, Elijah mengaku kalau dia nggak dapat banyak wejangan super-duper dari sang ayah soal bermusik. Saran yang ia terima dari Bono, ternyata, nggak jauh beda sama nasihat orang tua pada umumnya. "Jangan sia-siakan kesempatan!" Kira-kira begitu, deh. Nggak ada tuh, bocoran resep rahasia bikin lagu hits ala U2.
Elijah bahkan bercanda kalau dia pengen dapat lebih banyak input dari Bono. Jelas, ya, anak mana yang nggak pengen dapet tips and trick dari seorang legenda? Tapi, di sisi lain, Elijah dan kawan-kawan di Inhaler justru termotivasi untuk membuktikan diri. Mereka nggak mau dianggap numpang nama atau aji mumpung.
Membuktikan Diri di Tengah ‘Bayang-Bayang' Sang Ayah
Saking niatnya membuktikan diri, Inhaler bahkan agak ragu buat ambil support slot di konser-konser besar. Alasannya, mereka takut dibilang cuma menang nama doang. Padahal, kesempatan emas, kan? Tapi itulah, mereka nggak mau dianggap cuma nebeng nama besar. Mereka mau berjuang dari nol.
Elijah juga pernah cerita kalau dia dan teman-temannya berusaha menjauhkan musik mereka dari pengaruh The Edge, gitaris U2. Kadang, mereka bahkan sampai nanya, "Ih, ini kedengeran kayak The Edge, nggak?" Mereka nggak mau terlalu mirip, biar nggak kebayang terus dengan bayang-bayang U2.
"Dotted Delays Off": Rahasia Bebas dari Pengaruh U2?
Salah satu aturan main Inhaler untuk menghindari pengaruh The Edge adalah, “Jangan pakai dotted delays!” Simpel, tapi ngena, ya? Dengan begitu, mereka merasa bisa menciptakan sound yang lebih original dan nggak terus-terusan dibanding-bandingkan dengan U2. Mungkin, inilah salah satu resep anti-mainstream ala Inhaler.
Album terbaru mereka, ‘Open Wide', mendapat review positif dari berbagai media. Bahkan, NME kasih nilai empat bintang! Ini membuktikan bahwa Inhaler nggak cuma modal nama besar, tapi juga punya kualitas musik yang patut diperhitungkan.
Pada akhirnya, perjuangan Inhaler bisa jadi inspirasi buat kita semua. Sukses itu nggak selalu instan. Kadang, kita harus berjuang lebih keras, bahkan ketika kita punya "keuntungan" tertentu. Yang penting adalah kemauan untuk terus membuktikan diri dan tetap konsisten berkarya.