Dark Mode Light Mode

Drake dan PartyNextDoor Geser Kendrick Lamar dari Puncak Tangga Album

Drake Akhirnya Menang, Tapi Apakah Ini Pertanda Kiamat Musik?

Akhirnya, perseteruan rap paling epik abad ini, antara Drake dan Kendrick Lamar, menemukan pemenangnya. Tapi, tunggu dulu, apakah ini kemenangan yang patut dirayakan, atau justru pertanda genre musik yang semakin membosankan?

Tentu, Drake dan PartyNextDoor baru saja merajai tangga lagu Billboard 200 dengan album kolaborasi mereka, "$ome $exy $ongs 4 U". Album ini berhasil menggusur "GNX"-nya Kendrick Lamar yang minggu lalu masih bertengger di puncak. Prestasi ini bukan hanya membanggakan bagi Drake, tapi juga membuka mata dunia bahwa ternyata masih ada hal menarik di dunia musik, terlepas dari drama antar-rapper.

Album "$ome $exy" berhasil mengumpulkan 246.000 unit album di Amerika Serikat, sebuah pencapaian yang juga menandai puncak pertama bagi PartyNextDoor sebagai lead artist. Bagi Drake sendiri, ini adalah kemenangan ke-14 yang menyamai rekor Jay-Z dan Taylor Swift, menjadikannya salah satu solois dengan track record paling gemilang di industri musik. Hanya The Beatles yang masih lebih unggul dengan 19 kemenangan.

Apakah Persaingan Ini Sudah Keterlaluan?

Minggu lalu, Kendrick Lamar sempat merasakan manisnya berada di puncak setelah penampilannya yang memukau di Super Bowl. Bahkan, dua album lamanya, "Damn" (2017) dan "Good Kid, M.A.A.D City" (2012), kembali masuk 10 besar. Tapi, sekarang, setelah perdebatan yang hampir menjemukan. Drake berhasil membuktikan bahwa ia masih memiliki daya tarik yang kuat di mata penggemar.

Drake dan PartyNextDoor juga mencatatkan minggu streaming terbesar tahun ini, dengan 287,04 juta stream. Namun, rekor tersebut masih dipegang oleh Kendrick Lamar dengan "GNX" yang debut dengan 379,72 juta stream. Sebuah angka yang seolah menjadi cambuk bagi para pesaing, untuk terus berkreasi dan berinovasi.

"GNX" kini berada di posisi ketiga, dengan 136.000 unit album. Menariknya, Sabrina Carpenter dengan "Short n' Sweet" berhasil menyelinap di antara mereka, menempati posisi kedua dengan 156.000 unit album. Perilisan ulang album Sabrina dengan bonus lagu dan kolaborasi bersama Dolly Parton seolah memberikan fresh air di tengah dominasi persaingan hip-hop.

Apakah Kita Hanya Membeli Drama?

Mari kita jujur, sebagian besar dari kita mungkin lebih tertarik pada drama di balik layar daripada musiknya sendiri, kan? Perseteruan Drake dan Kendrick Lamar telah menjadi tontonan yang menghibur, bahkan membuat kita lupa bahwa ada karya musik yang bisa dinikmati. Tapi, apakah ini yang kita inginkan? Apakah kita hanya sekadar konsumen drama?

Pertanyaan ini mungkin akan terus menghantui kita seiring berjalannya waktu. Menarik melihat bagaimana para musisi terus berlomba-lomba untuk menciptakan karya yang relevan dan menarik perhatian.

Album "Short n' Sweet" milik Sabrina Carpenter menjadi bukti bahwa musik pop yang ceria dan ringan masih memiliki tempat di hati para pendengar. Ini menjadi pengingat bahwa industri musik tidak hanya bicara tentang persaingan dan ego, tapi juga tentang keberagaman dan kreativitas.

Jadi, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Apakah Drake akan terus mendominasi, atau Kendrick akan bangkit kembali dengan serangan balasan yang lebih dahsyat? Atau, mungkinkah Sabrina Carpenter akan melaju lebih jauh, mengambil alih tahta dan mengubah lanskap musik secara keseluruhan? Hanya waktu yang akan menjawab.

Persaingan ini, pada akhirnya, menguntungkan kita sebagai pendengar. Kita mendapatkan lebih banyak musik, lebih banyak pilihan, dan lebih banyak alasan untuk tetap terhubung dengan dunia musik. Jadi, mari kita nikmati pertunjukan ini, sambil tetap berharap bahwa musik berkualitas akan selalu menjadi pemenangnya.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Lembaran Tipis Bermotif Pengendali Gelombang Terahertz di Chip - eeNews Europe

Next Post

Pemerintah Tingkatkan Peluang Kerja Penyandang Disabilitas Melalui Pelatihan Kerja