Ketika Lagu Debut Ayah Menemukan Suara Baru: Noah Weiland dan Warisan Rock ‘n' Roll
Pernahkah kamu merasa seperti sedang menyaksikan drama keluarga paling epik yang pernah ada, yang disajikan dalam format lagu? Noah Weiland, putra mendiang vokalis Stone Temple Pilots, Scott Weiland, baru saja merilis cover dari "Sex Type Thing," lagu debut ikonik band ayahnya. Dan, entah bagaimana, ini terasa lebih dari sekadar cover. Ini seperti cover versi drama keluarga yang paling intim yang pernah ada.
Lagu ini, yang dirilis pada tahun 1993, bukan hanya sekadar lagu. Itu adalah deklarasi: Stone Temple Pilots datang, dan mereka akan mengubah dunia rock. Kini, Noah menyajikannya kembali dalam versi akustik yang lebih intim, yang didedikasikan untuk ayahnya yang meninggal karena overdosis pada tahun 2015. Video musiknya, yang menampilkan boneka Chucky, menambahkan lapisan surealisme yang mengesankan.
Lebih dari Sekadar Lagu: Sebuah Refleksi
Ini bukan hanya sebuah lagu. Ini adalah refleksi. Refleksi tentang kehilangan, tentang warisan, dan tentang bagaimana kita berurusan dengan bayang-bayang masa lalu. Subtitel dalam video, yang mendorong kita untuk menghargai waktu di Bumi, merangkum esensi dari pengalaman ini. “I wish I could dream about your forever. But it’s ok…because for now I will carry on your legacy.” Sebuah ungkapan yang begitu kuat, yang memicu perenungan mendalam.
Noah juga membuka pintunya ke dunia yang lebih kompleks. Ia berbicara tentang mimpi yang ia rasakan, sebuah cara untuk terhubung dengan ayahnya, bahkan setelah kepergiannya. Ini adalah pengingat bahwa berduka bukanlah sebuah proses linier, dan kita semua memiliki cara unik untuk berurusan dengan kehilangan.
Ancaman dan Warisan: Belajar dari Masa Lalu
Pada tahun 2025, Noah sudah merilis beberapa single, termasuk rilisan terbarunya, ‘Good Riddance & Goodbye', ‘Yesterday', dan ‘2 Nights'. Album debutnya, ‘Call Jesus', akan hadir nanti di tahun yang sama, menyusul EP-nya, ‘Last Kiss Before Detox'. Ini adalah bukti bagaimana seorang seniman membangun dari fondasi yang sudah ditempa dengan baik.
Ada juga cerita tentang bagaimana dia mengubah trek vokal yang belum pernah dirilis dari ayahnya, berjudul ‘Time Will Tell'. Ini adalah kisah lain tentang bagaimana dia harus menghadapi ancaman pemerasan untuk dapat merilis rekaman tersebut. Sebuah pelajaran yang mungkin akan sangat berguna, jika kamu adalah keturunan dari seorang bintang rock terkenal.
Kontroversi dan Realita: Menembus Stereotip
Noah juga menanggapi tuduhan bahwa dia adalah "anak dari trust fund". Bayangkan, di dunia yang penuh dengan orang-orang yang berusaha mengkategorikan, ada saja yang mengira dia mendapat segalanya dengan mudah. Dia menekankan bahwa ayahnya memiliki hutang jutaan dolar saat meninggal, dan ibunya selalu bekerja. Bahkan, dia mengaku tidak menginginkan uang warisan, melainkan ingin membangun karirnya sendiri.
Ini adalah pengingat bahwa popularitas bukanlah segalanya. Realita terkadang lebih kompleks daripada apa yang kita lihat di permukaan. Dan, terkadang, kita perlu melepaskan prasangka kita untuk memahami siapa sebenarnya seseorang itu.
Kesimpulan
Noah Weiland tidak hanya menyanyikan lagu ayahnya. Dia sedang menulis ulang narasi tentang bagaimana kita memahami keluarga, kehilangan, dan warisan. Dengan musiknya, dia memberi kita cerminan tentang bagaimana menghadapi masa lalu, merangkul masa kini, dan berharap untuk masa depan. Kita mungkin melihat lebih banyak lagi dari Noah.