Dark Mode Light Mode

Dampak Tak Terduga DJ Marshmello pada Kontroversi “Peeling Flesh”

Kode Keras: Ketika Marshmello Membakar Panggung dengan Musik Metal

Pernahkah kamu membayangkan sebuah dunia di mana DJ Marshmello tiba-tiba memutuskan bahwa metal adalah jawaban dari segala kegelisahan dunia? Mungkin terdengar seperti skenario dari film surealis, tapi percayalah, realita terkadang lebih liar dari imajinasi. Bayangkan riuhnya panggung, lampu sorot yang menyilaukan, dan dentuman bass yang mengguncang… tapi kali ini dibumbui dengan pekikan vokal dan distorsi gitar yang memekakkan telinga.

Mungkin, referensi utama tentang suasana seperti itu adalah adegan pembuka yang epik di film Blade tahun 1998. Tentu saja, sebagian besar acara rave tidak dipenuhi dengan vampir yang menunggu disiram darah. Tapi aku membayangkan suasana umumnya…

Yang pasti tidak akan terpikirkan adalah seorang DJ terkenal seperti DJ Marshmello memutuskan untuk memainkan lagu dari band slam metal, Peeling Flesh. Walaupun, kalau dipikir-pikir, Peeling Flesh akan menjadi musik yang sempurna untuk melihat versi daywalker dari Wesley Snipes membasmi zombie di rave berdarah tadi..

Kisah menggemparkan ini bermula dari salah satu pertunjukan Marshmello di Eropa baru-baru ini. Setelah dia menunda perilisan kolaborasi lagu "ID" dengan NIMDA, Svdden Death, dan YVM3, kemudian ketika dia membawakannya, suasana berubah menjadi liar. Penonton pun ikut terhanyut dalam musik itu. Kengerian musik metal berubah menjadi tontonan audio visual yang lebih kompleks.

Marshmello telah menunjukkan kolaborasinya ini ke hampir 30 juta pengikutnya di Instagram. Bisa dibayangkan betapa shock dan juga excitednya penggemar musik elektronik ketika genre favorit mereka disandingkan dengan genre yang selama ini dianggap eksklusif.

Metal untuk Semua? Kaget, Tapi Keren Juga

Bicara tentang metal, seringkali kita memikirkannya sebagai dunia yang tertutup, eksklusif buat mereka yang berambut gondrong dan berkostum serba hitam. Namun, inilah keajaiban musik. Ia bisa melintasi batas-batas genre, kelas sosial, bahkan planet sekalipun. Siapa sangka, seorang DJ yang identik dengan musik elektronik ceria tiba-tiba menjadi duta metal?

Dunia terkejut, ada yang bingung, tapi banyak juga yang antusias dengan kolaborasi ini. Ini bukan sekadar lompatan genre biasa, ini adalah statement. Sebuah pernyataan bahwa musik adalah bahasa universal yang tak mengenal batasan.

Ketika Musik Elektronik dan Metal Bersatu: Sebuah Pernikahan yang Tak Terduga

Kenapa sih kolaborasi ini begitu menarik? Jawabannya sederhana: kontras yang kuat. Marshmello dikenal dengan musiknya yang upbeat dan catchy, sementara metal seringkali diasosiasikan dengan kegelapan, kemarahan, dan kekuatan. Tapi, justru di situlah letak keajaibannya.

Perpaduan keduanya menciptakan sesuatu yang baru, segar, dan provokatif. Ini seperti mencampurkan es krim vanila dengan sambal. Mungkin terdengar aneh, tapi siapa tahu rasanya bisa luar biasa? Itu adalah eksperimen yang berani dan menantang.

Rave Metal: Bisakah Kita Mengharapkannya?

Mungkin, setelah ini, kita akan melihat lebih banyak lagi kolaborasi serupa. DJ lain mungkin akan terinspirasi untuk memasukkan unsur metal dalam setlist mereka, atau sebaliknya, band metal mulai bereksperimen dengan elemen electronic.

Kalau itu terjadi, kita mungkin akan melihat lahirnya sub-genre baru: Rave Metal. Bayangkan crowdsurfing diiringi breakdown yang membara. Atau, headbang diiringi drop yang mengguncang.

H3. Masa Depan Musik? Mungkin Saja Lebih Liar dari yang Kita Kira

Siapa yang tahu ke mana arah musik akan membawa kita? Yang pasti, persilangan genre seperti ini membuka kemungkinan-kemungkinan baru yang menarik. Ini seperti membuka kotak Pandora, mengeluarkan semua imajinasi dan kreativitas yang selama ini terpendam.

Ini adalah pengingat bahwa musik selalu berkembang, selalu berinovasi, dan tidak pernah berhenti mengejutkan kita. Yang perlu kita lakukan adalah membuka pikiran, menerima hal baru, dan bersiap untuk terkejut.

H3. Marshmello: Agen Perubahan atau Hanya Sekadar Sensasi?

Pertanyaan menarik lainnya: apakah Marshmello benar-benar ingin mengubah lanskap musik, atau hanya sekadar mencari sensasi? Mungkin saja jawabannya adalah: keduanya. Tidak ada yang salah dengan itu.

Seorang musisi bisa menghasilkan sesuatu yang bermakna sekaligus menciptakan gebrakan. Yang penting, ia mampu membuat kita berpikir, merasa, dan mempertanyakan batasan-batasan yang ada.

H3. Metal Heads: Selamat Datang di Dunia EDM!

Bagi para metalhead, ini mungkin menjadi momen yang membingungkan. Tiba-tiba, genre yang dulu menjadi rahasia mereka, sekarang menjadi konsumsi massal. Tapi, jangan khawatir. Selera musik adalah hak masing-masing.

Yang terpenting adalah nikmati musik yang kamu suka, tanpa peduli apa kata orang lain. Apakah kamu seorang metalhead garis keras, penggemar EDM yang setia, atau keduanya, semua punya tempat di dunia musik.

Mungkin saja kolaborasi Marshmello ini akan membuka mata para metalhead untuk melihat keindahan musik elektronik, dan sebaliknya. Pada akhirnya, kita semua akan bisa menikmati berbagai jenis musik dengan cara yang lebih terbuka dan tanpa prasangka.

Ketika genre bertabrakan. Ketika asumsi runtuh. Ketika dunia musik berubah tanpa henti. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Kita tunggu saja.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Latar Belakang Spesial Pokemon GO di GO Tour Unova 2025: Semua Varian, Kombinasi Unik, Cara Mendapatkan, dan Implikasi Tersembunyi

Next Post

SAFETY