Drake vs. Kendrick: Drama Rap yang Bikin Geleng-Geleng Kepala (Dan Mungkin Uang, Sih)
Mungkin ini cuma masalah waktu sebelum pengacara Drake menambahkan penampilan Super Bowl Halftime Show Kendrick Lamar ke dalam gugatan pencemaran nama baik sang rapper Kanada terhadap label mereka bersama, Universal Music Group (UMG). Dunia hip-hop kembali disuguhi tontonan yang bikin kita semua bertanya, “Serius, nih?” Meskipun kita semua tahu pertunjukan K.Dot itu mungkin gak cuma tentang Drake, pria yang membuat Take Care dan Certified Lover Boy itu gak mungkin gak menjadikannya tentang dirinya sendiri.
Intinya begini: UMG ingin menunda proses hukum. Mungkin mereka berpikir, semakin lama persidangan, semakin besar kemungkinan Drake sadar betapa konyolnya semua ini, lalu membatalkannya. Tapi sialnya untuk tim hukum UMG, pengacara Drake berpendapat penundaan justru merugikan karier klien mereka. Kok bisa? Karena ini adalah kasus ‘dia kalah perang rap lalu menggugat labelnya'.
Sebetulnya, ini adalah hasil jeritan putus asa dari pengacara Drake. "Penundaan akan merugikan penggugat, yang terus menderita akibat kampanye pencemaran nama baik UMG. Sementara UMG menunda di sini, UMG meluncurkan kampanye baru untuk lebih menyebarkan konten yang mencemarkan nama baik, termasuk di jeda babak Super Bowl 2025, yang disaksikan lebih dari 133,5 juta orang."
Kabar baiknya, Judge Jeannette Vargas menolak permintaan UMG untuk menunda sidang awal, yang dijadwalkan pada bulan April. Drake, meski gak begitu banyak menang akhir-akhir ini–sepertinya–mendapatkan sedikit kemenangan. Kita semua tahu kalau dalam perang rap, yang kalah gak harus menggugat, hehe.
Kok Bisa Sih, Drake Jadi Begini?
Drake menggugat UMG (yang mendistribusikan musik keduanya) pada bulan Januari. Ia mengklaim UMG secara tidak adil dan ilegal mempromosikan lagu hit Kendrick Lamar, “Not Like Us", saat perseteruan keduanya memanas tahun lalu. "Not Like Us" sendiri berisikan rumor daring tentang kecenderungan Drake terhadap wanita yang jauh lebih muda darinya ("Certified Lover Boy? Certified pedophiles!"), Drake menganggap ini sebagai serangan pencemaran nama baik oleh label, yang ia duga mempromosikan lagu tersebut untuk menjatuhkan reputasinya di mata publik dan mendapatkan lebih banyak pengaruh dalam negosiasi perpanjangan kontrak yang akan datang. Wah, rumit juga, ya?
Siapa yang Salah Dalam Drama Ini?
Ini bukan soal siapa yang benar atau salah. Ini soal bagaimana industri musik, terutama hip-hop, berubah. Dulu, beef antar rapper diselesaikan di atas panggung atau melalui lirik. Sekarang, di era media sosial dan gugatan hukum, perseteruan bisa menjadi lebih rumit, mahal, dan yang paling penting, gak cool. Kalian setuju, kan?
Pertanyaan Paling Penting: Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Well, mari kita lihat. Drake punya satu masalah besar, dia harus menjaga citranya. Sementara itu, UMG perlu memutuskan apakah mereka ingin melanjutkan pertarungan ini di pengadilan atau mencari solusi yang lebih damai. Satu hal yang pasti, kita semua akan terus menyaksikan drama ini dengan popcorn di tangan, bertanya-tanya, “Gimana ujungnya, ya?”.
Itu baru permulaan, kita akan melihat lebih banyak lagi pengacara bermain.
Hip-Hop Bakal Jadi Apa?
Perseteruan Drake dan Kendrick ini bukan cuma tontonan konyol. Ini juga cerminan dari perubahan lanskap hip-hop. Dulu, beef adalah bagian dari budaya, cara untuk menguji keterampilan dan membangun reputasi. Sekarang, ini bisa menjadi pertarungan hukum yang berlarut-larut dan merugikan. Apakah ini akhir dari hip-hop yang kita kenal? Tentu saja nggak, selalu ada generasi baru yang akan muncul dan menulis ulang aturan. Namun, apakah kita akan merindukan hip-hop yang lebih otentik dan tanpa drama pengadilan yang berlebihan?
Cuma waktu yang bisa menjawab.