Untung cuma main game, coba kalau putar waktu balik buat benerin deadline skripsi, udah kayak Final Fantasy aja, mikir keras. Tapi, ini bukan tentang skripsi. Ini tentang Chrono Gear: Warden of Time, game platformer yang melibatkan VTuber Hololive, yang menurut beberapa orang (termasuk saya) agak misterius.
Game ini digarap oleh tim yang dulu bikin Freedom Planet, jadi, bisa dibilang, pedigree-nya lumayan okelah buat bikin game platformer. Intinya, kalau kamu suka game yang seru, cepat, dan sedikit mengingatkan pada zaman old school platformer, kemungkinan besar kamu bakal suka.
Kronii dan Petualangan Memutar Waktu
Karakter utama di sini adalah Kronii, personifikasi dari waktu itu sendiri. Kronii dapet tugas buat ngejar-ngejar "Golden Gears" buat benerin "Chrono Gear"-nya yang rusak. Alurnya cukup simpel, cocok buat kita-kita yang pengen langsung terjun ke aksi.
Di sepanjang jalan, kamu bakal ketemu karakter-karakter Hololive lain. Saya sendiri, sebagai orang awam yang kurang ngeh tentang dunia per-VTuber-an, tetap bisa nikmatin game-nya, kok. Walaupun kadang merasa kayak lagi ngintip obrolan inside joke orang lain.
Gameplay yang Ngebut dan Nggak Ngebosenin
Gameplay-nya sendiri cukup solid. Gerakan Kronii terasa responsif. Ada dash di darat, spinning air dash yang mematikan, dan kemampuan memanipulasi waktu. Kombinasi ini bikin gerakan Kronii semakin dinamis dan seru.
Gameplay-nya juga didukung sama level design yang oke. Ada grind rail yang bikin kamu meluncur kencang, atau cincin-cincin yang bisa bikin kamu terlempar jauh. Kalau pas, nge-chain semua skill-nya terasa sangat memuaskan.
Tantangan yang Bikin Penasaran
Tapi, Chrono Gear nggak selalu mulus. Beberapa level terasa kurang rapi, bahkan mirip Labyrinth Zone di Sonic the Hedgehog. Kamera kadang terlalu deket, jadi serangan musuh sering nggak kelihatan. Kadang, ada bagian di mana kamu kayak kehilangan kontrol, yang bikin frustasi.
Beberapa aspek gerakan Kronii juga terasa kurang matang. Serangan udara dasar terasa kurang efektif, bikin kamu jatuh kayak batu. Pengennya sih, ada system kayak di The Messenger, biar serangan udara bisa jadi lompatan tambahan.
Musik yang Bikin Semangat
Meskipun begitu, presentasi keseluruhan game ini patut diacungi jempol. Walaupun pixel art-nya nggak yang paling bagus, character portrait-nya ekspresif. Tapi, yang paling juara adalah musiknya!
Pengaruh Sonic sangat terasa, tapi ada juga sentuhan dari soundtrack game platformer lain yang keren. Musiknya nggak ada yang membosankan. Developer-nya juga ngerti betul, makanya ada fitur jukebox buat dengerin musik favorit kapan aja.
Kekurangan yang Bisa Dimaklumi
Secara keseluruhan, Chrono Gear: Warden of Time ini memang nggak sempurna. Ada beberapa kekurangan, tapi tetap terasa seru. Visualnya oke, musiknya keren, dan gameplay-nya cukup solid.
Game ini cocok banget buat penggemar Hololive. Tapi, bahkan buat orang kayak saya yang buta soal VTuber, game ini masih bisa dinikmati. Jangan kaget kalau kamu jadi ketagihan maininnya, ya!
Kesimpulan: Worth to Play?
Intinya, Chrono Gear: Warden of Time itu game yang dibuat dengan sepenuh hati. Meski punya kekurangan, game ini masih punya banyak hal yang bisa bikin kamu terhibur. Jadi, kalau kamu cari game platformer yang seru dan sedikit nostalgia, Chrono Gear bisa jadi pilihan yang oke. Jangan lupa, game ini akan tersedia di Steam dan itch.io, lho!