Dark Mode Light Mode

Chris Holmes Disinterest in WASP’s Indonesian Album Performance

Chris Holmes vs Blackie Lawless: Drama Metal yang Tak Kunjung Usai

Siapa yang tak kenal W.A.S.P? Band metal dengan penampilan panggung yang ikonik dan musik yang membara. Tapi di balik panggung yang gemerlap, ada drama yang tak kunjung padam antara dua tokoh sentral: Chris Holmes, mantan gitaris yang penuh semangat, dan Blackie Lawless, sang pentolan dengan suara khasnya.

Gaya hidup rock and roll mereka memang menarik perhatian. Belakangan ini, Holmes mengungkapkan perasaannya tentang bermain lagu-lagu W.A.S.P. di panggung solo, dan pandangannya terhadap Lawless. Kamu bisa merasakan betapa rumitnya hubungan mereka, yang jauh dari kata harmonis. Penampilan W.A.S.P. versi Holmes selalu mendapat sambutan meriah.

Perseteruan yang Tak Kunjung Usai

Holmes juga mengungkapkan bahwa ia memiliki andil dalam penulisan setiap lagu yang dimainkan. Ia merasa namanya tak selalu tercantum dalam kredit penulisan, namun ia tetap terlibat dalam proses kreatif. Holmes hanya ingin bermain Chris Holmes, apa adanya, dan membuat orang menikmati penampilannya. Dia mengaku, dia merasa lelah dengan berbagai perbandingan.

Siapa yang peduli dengan omongan orang lain? katanya dengan nada santai. Ia menekankan bahwa ia hanya ingin bermain musik untuk dirinya sendiri dan untuk orang-orang yang menyukainya, tanpa ada niatan untuk menjadi lebih baik dari siapa pun.

Ketika ditanya tentang pandangannya terhadap Blackie dan band W.A.S.P. yang sekarang, dengan angkuh ia menjawab, "Aku tak peduli,". Lebih lanjut Holmes melanjutkan ketidakpeduliannya tersebut. Holmes juga bilang bahwa dia lebih peduli dengan apa yang ia lakukan sekarang.

"Mean Man" vs Kebenaran Versi Blackie

Keadaan semakin memanas ketika Holmes merilis film dokumenter berjudul "Mean Man: The Story Of Chris Holmes". Film ini menggambarkan kisah hidupnya yang penuh lika-liku. Blackie sendiri memilih untuk tak menonton film tersebut. Bagi Blackie, kebenaran itu relatif, bukan berarti cerita Holmes adalah fakta. Ia juga menekankan bahwa seseorang yang kreatif tidak akan terpengaruh oleh apa yang dilakukan orang lain.

Blackie bahkan menolak kemungkinan reuni dengan formasi awal W.A.S.P. Baginya, band yang sekarang memiliki musisi kelas dunia, jauh lebih baik dari formasi awal. Blackie juga menyinggung anggapan bahwa W.A.S.P. adalah proyek solonya. Ia menekankan pentingnya kerja tim dan kontribusi semua anggota band dalam menciptakan musik.

Royalti yang Tak Pernah Kunjung Turun

Chris Holmes juga menyinggung masalah royalti yang tak pernah ia terima dari lagu-lagu yang ia tulis bersama W.A.S.P. Ia merasa tertipu dan tak pernah mendapatkan haknya. Holmes juga mengaku ia percaya pada Blackie, namun kepercayaan itu dikhianati. Pembagian royalti yang tak adil membuatnya kecewa dan merasa dikhianati. Holmes berencana membuat lagu tentang Blackie di setiap albumnya sebagai bentuk kekecewaan.

Holmes juga menegaskan bahwa jika tidak ada pembayaran royalti, ia tak akan pernah mau reuni dengan W.A.S.P. lagi. Ia merasa sudah cukup menderita dan tak ingin di-"screw" untuk ketiga kalinya.

Kisah yang Belum Berakhir

Perdebatan antara Holmes dan Lawless ini seolah tak berujung. Meski sudah bertahun-tahun berlalu, luka lama masih membekas dan perselisihan terus berlanjut. Pertanyaan tentang reuni tetap menghantui para penggemar. Namun sampai hari ini, sepertinya, kita hanya bisa melihat drama ini terus bergulir.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Evaluasi Kedalaman Sedasi pada Pasien Lanjut Usia di Indonesia Menggunakan Patient Status Index: Dampak Klinis

Next Post

Padma Wedding Expo 2025: Sentuhan Elegan untuk Pernikahan Sempurna, Pengiriman Cepat!