Dark Mode Light Mode
Chevrolet Corvette SS XP-64 1957 dari Dua yang Tersisa

Chevrolet Corvette SS XP-64 1957 dari Dua yang Tersisa

Si Merah yang Mengejar Mimpi: Kisah Corvette SS XP-64 dan Lelang Miliaran Rupiah

Gimana, ada yang nyadar kalau mobil legendaris nggak selalu soal kecepatan di jalanan, tapi juga seberapa besar cerita di baliknya? Nah, kali ini kita bakal ngomongin si merah yang bikin deg-degan, Corvette SS XP-64, mobil balap yang mimpinya harus kandas di tengah jalan. Udah kebayang kan, gimana kerennya mobil ini?

Siapa sih yang nggak kenal Corvette? Mobil sport Amerika yang saking legendarisnya sampai dijuluki "America's Sports Car". Nah, ide awal Corvette ini muncul karena para tentara yang pulang dari Eropa bawa mobil-mobil sport keren dari merek-merek kayak MG, Alfa Romeo, dan kawan-kawannya. Harley Earl, kepala bagian styling GM, langsung nyium potensi bisnisnya. Diputuskanlah untuk bikin mobil sport 2-seater dengan kode "Project Opel". Jadilah si cantik Corvette yang kita kenal sekarang.

Lahirnya Corvette: Impian yang Dimulai di Garasi

Awalnya, Corvette punya tampilan sporty tapi performanya, hmm, bisa dibilang kurang nendang. Mesin 6 silinder segaris dengan transmisi otomatis bikin mobil ini kerasa kurang bertenaga. Tapi, GM nggak nyerah. Terus melakukan upgrade sana-sini, sampai akhirnya muncul mesin V8 yang bikin Corvette makin menggoda. Penjualan pun mulai meroket.

Kisah Corvette SS XP-64 ini melibatkan nama besar Zora Arkus Duntov, seorang insinyur jenius yang dijuluki "Bapaknya Corvette". Duntov punya visi gila untuk menjadikan Corvette sebagai raja di lintasan balap. Ia percaya, "Win on Sunday, Sell on Monday", jadi menang balapan = penjualan naik. Sederhana, tapi efektif.

Duntov: Sang Visioner di Balik Si Merah

Duntov, sang visioner ini lahir di Belgia pada tahun 1909, merantau ke Amerika setelah Perang Dunia II. Kecintaannya pada mobil dan kecepatan sudah mendarah daging sejak kecil. Nggak heran, Duntov langsung bikin gebrakan di GM dengan mengkritik desain Corvette yang menurutnya kurang nge-gas.

Duntov nggak cuma ngomong doang, ia kasih solusi teknis yang bikin GM tergoda. Pada tahun 1957, ia diangkat jadi Direktur Kendaraan Performa Tinggi Chevrolet. Saat itulah, Corvette SS XP-64 lahir. Ini bukan cuma mobil, tapi manifestasi dari mimpi Duntov.

Corvette SS XP-64: Mobil Balap Impian yang Singkat Usianya

Corvette SS XP-64 dibangun khusus untuk balapan, bukan cuma sekadar mobil yang dimodifikasi. Duntov nggak main-main. Chassisnya dibuat dari bahan tubular chrome-molybdenum, ringan tapi kuat. Desain bodinya dibuat seaerodinamis mungkin, dengan sentuhan klasik seperti grill dan lekukan samping yang ikonik.

Mesinnya pun nggak kalah sangar. Mesin V8 4.6 liter dengan berbagai upgrade yang bikin tenaganya mencapai 310bhp. Pakai sistem injeksi bahan bakar Ramjet, setara dengan mobil balap Eropa pada masanya. Intinya, segala komponennya dibuat untuk unjuk gigi di lintasan.

Sayangnya, mimpi Duntov dan Corvette SS XP-64 nggak berjalan mulus. Mobil ini cuma sempat ikut balapan Sebring 12 Hours tahun 1957. Sayangnya, masalah overheating memaksa mobil ini pensiun dini. Lebih tragis lagi, Asosiasi Produsen Mobil Amerika melarang semua program balap untuk perusahaan anggotanya, termasuk GM. Bye-bye mimpi, Corvette SS XP-64 pun nggak pernah balapan lagi. Sedih banget, kan?

Kisah yang Melegenda

Hanya dibuat dua unit, dan salah satunya adalah mobil yang siap naik panggung lelang. Mobil yang sudah direstorasi dengan cat biru dan perak klasik ini akan dilelang di RM Sotheby's Miami bulan Februari 2025. Kisaran harganya? Bikin geleng-geleng kepala. Diperkirakan antara 5 hingga 7 juta USD, atau sekitar puluhan bahkan ratusan miliar rupiah. Wow!

Jadi, buat kamu yang punya uang nganggur dan gila sama otomotif, siapa tahu bisa jadi pemilik Corvette SS XP-64 ini. Nggak cuma dapat mobil keren, tapi juga potongan sejarah yang nggak ternilai harganya.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Pengumuman Tony Hawk's Pro Skater Sudah di Ambang Pintu

Next Post

Selena Gomez Ungkap Kolaborasi Musik dengan Benny Blanco sebagai 'Cicipan' dari 'Besarnya Cinta' Mereka