Brit Awards 2025: Ketika Musik Inggris Menemui "Brat" yang Mempesona
Oke, jadi Brit Awards 2025 baru aja selesai. Acara ini kayak reuni akbar musisi Inggris, atau setidaknya, itulah yang ingin kita percayai. Tapi tahun ini, ada satu nama yang dominasinya bikin semua orang—termasuk aku—tercengang: Charli XCX. Yap, penyanyi yang kita tahu suka bikin lagu-lagu catchy dan penampilan panggung yang nggak biasa.
Charli XCX bukan cuma menang satu atau dua piala, dia ngeborong! Mulai dari "Album of the Year," "Artist of the Year," "Dance Act," sampai "Song of the Year," semua dibawa pulang. Gokil, sih. Dia bahkan dapat penghargaan "Songwriter of the Year," dan A.G. Cook, produser eksekutif album Brat, menang "Producer of the Year".
Ini kayak, "Eh, kamu beneran enggak mau main aman, ya?" dalam bentuk penghargaan. Charli sendiri bilang, dia nggak pernah nyangka bakal diakui di industri musik Inggris. Katanya sih dia merasa seperti orang luar sebelum tahun lalu. Tapi, hei, siapa yang peduli kalau kamu sekarang lagi di puncak, kan?
Charli XCX: Dari "Outsider" Menjadi "Queen"
Album Brat ini memang beneran jadi salah satu rilisan paling keren di 2024. Album ini debut di No. 1 di UK Official Album Charts dan No. 3 di Billboard 200. Bahkan, Billboard sendiri sampai nobatkan Brat sebagai album terbaik tahun ini. Udah kayak mimpi, deh.
Acara Brit Awards sendiri digelar di The O2 Arena di London, dipandu oleh komedian Jack Whitehall untuk kelima kalinya. Penampilannya oke, tapi guyonan dia kadang bikin mikir, "Ini beneran lucu, nggak sih?"
Selain Charli, Chappell Roan juga bersinar. Dia menang kategori "International Artist" dan "International Song," ngalahin nama-nama besar kayak Taylor Swift dan Beyoncé. Sabrina Carpenter juga nggak mau kalah, dia buka acara dengan medley "Espresso" dan "Bed Chem", dan dapat penghargaan "Global Success Award".
Sam Fender juga bikin gebrakan dengan menang "Rock/Alternative Act" dan membawakan lagu dari albumnya, People Watching. Album ketiganya ini juga langsung jadi No. 1 di Inggris dengan penjualan minggu pertama tertinggi untuk artis Inggris dalam tiga tahun terakhir. Keren, sih, tapi nggak heran, lagu-lagunya memang enak didengar
Dari Pendatang Baru Hingga Sentuhan Politik
Ezra Collective menang "Group of the Year". Mereka bahkan sempat teriak-teriak tentang pentingnya klub-klub anak muda sebagai wadah pengembangan musik. Myles Smith juga nggak mau kalah. Dia menyuarakan dukungan buat tempat-tempat live music lokal. Kayak, "Guys, jangan cuma mikirin yang gede-gedean doang!"
The Last Dinner Party, grup baroque-pop, juga tampil dan menang "Best New Artist." Mereka juga kompak menyuarakan pentingnya tempat-tempat small venues, mirip sama Myles Smith. RAYE menang R&B Act terbaik, dan Stormzy kasih shoutout ke Central Cee. Persaingan sehat, nih.
Penampilan lainnya datang dari Sabrina Carpenter, Teddy Swims, Ezra Collective, Sam Fender, The Last Dinner Party, JADE, dan Lola Young. Padat banget, kan?
Oh ya, pada Desember kemarin, Myles Smith udah diumumkan sebagai peraih BRITs Rising Star 2025. Ini penghargaan buat musisi Inggris yang dianggap bakal punya dampak besar di dunia musik tahun depan.
Kekalahan dan Harapan di Brit Awards 2025
Dua Lipa? 0-4, zonk. The Cure dan Central Cee juga kurang beruntung, padahal nominasinya lumayan banyak. Mungkin bukan hari keberuntungan mereka, deh.
Pemenang dan nomine dipilih oleh BRIT Awards Voting Academy, isinya musisi dan tokoh industri. Untuk kategori genre, pemenangnya ditentukan voting publik, via campaign WhatsApp. Teknologi memang nggak bisa dibendung lagi, ya.
Jadi, Brit Awards 2025 ini, overall, seru. Kita lihat musisi-musisi baru bersinar, star power Charli XCX yang nggak ada obat, dan sedikit sentuhan kritik sosial yang bikin acara nggak cuma sekadar pesta kemenangan.
Gimana kelanjutan musik Inggris? Kita lihat saja nanti. Yang jelas, Brat-nya Charli XCX udah bikin kita semua melek, bahwa musik itu jangan cuma enak didengar, tapi juga harus berani, nyentrik, dan anti-mainstream.