Proses Intelijen: Bisnis Makin Cerdas, Atau Cuma Gaya-Gayaan?
Oke, jadi berita terbaru dari dunia process intelligence dan process mining udah keluar nih. Buat kamu yang belum familiar, ini tentang gimana caranya bikin bisnis lebih efisien dan smart, pake teknologi. Tapi, seberapa smart sih sebenarnya? Atau jangan-jangan cuma jargon buat bikin investor makin semangat?
Minggu Ini Ada Apa Aja?
Ada beberapa hal menarik yang lagi hangat dibicarakan. Yang pertama, katanya process mining bisa memprediksi jalur klinis pada cedera otak traumatis. Terus, ada juga pembahasan tentang 5 level process intelligence yang dijabarkan oleh seorang chief evangelist dari Celonis. Gak ketinggalan, ada update dari Women in Process Mining (WIPM) yang terus berbagi ilmu dan pengalaman. Terakhir, ada kabar baik buat ProcessMaker yang menang penghargaan. Keren, kan?
Prediksi Jalur Klinis: Teknologi untuk Pasien, Atau Cuma Riset?
Penelitian tentang process mining untuk prediksi jalur klinis pada cedera otak traumatis ini menarik banget. Bayangin, teknologi bisa bantu provider layanan kesehatan buat rencanain sumber daya dan ningkatin efisiensi. Tapi, ada satu hal yang bikin mikir: algoritma yang dipake itu black box. Artinya, kita gak tau persis gimana cara kerjanya. Transparansi itu penting banget di dunia medis, kan? Jadi, meskipun hasilnya akurat, ada potensi masalah di implementasinya.
Penelitian ini menggunakan data nyata dari National Trauma Registry of Iran. Hasilnya sih lumayan bagus, tapi perspicuity-nya alias kemudahan penggunaan, masih perlu ditingkatin. Mungkin perlu ada pelatihan khusus nih, biar orang-orang yang make teknologi ini paham betul. Jangan sampai teknologi canggih malah bikin rumit, ya kan?
Lima Tingkat Kecerdasan Proses: Dari Anak-Anak Hingga CFO
Lars Reinkemeyer dari Celonis menjelaskan ada 5 level process intelligence. Level 1 buat anak-anak, yaitu memahami urutan proses sehari-hari. Level 2 buat orang dewasa yang sibuk di bandara. Level 3 buat Lean Six Sigma Black Belt yang data-driven. Level 4 buat supply chain lead yang pengen semua berjalan mulus. Dan level 5 buat CFO yang pengen tau semua tentang uang. Kebayang gak sih kompleksnya?
Survei dari Celonis nunjukkin kalau 89% decision-maker percaya process intelligence itu kunci sukses AI. AI tanpa otak, ya sama aja bohong. Tapi pertanyaannya, seberapa relevan sih semua ini buat bisnis kita sehari-hari? Apakah cuma buat perusahaan gede yang punya banyak duit buat investasi?
Women in Process Mining: Solidaritas dan Peran Penting Perempuan
WIPM terus jalanin program sharing ilmu dan pengalaman. Mereka ngadain acara di Berlin, dengan Hannah Yasin berbagi pengalamannya di dunia process mining. Ada juga fireside chat virtual dengan seorang profesor yang bahas pentingnya data dan peran teknologi seperti large language models (LLMs). Yang menarik, mereka juga bicara tentang pentingnya role model dan kesempatan buat perempuan di bidang teknologi. Salut buat mereka yang terus berjuang!
ProcessMaker: Penghargaan untuk Kepuasan Pelanggan
ProcessMaker menang dua penghargaan customer success. CEO-nya bilang kalau penghargaan ini adalah bukti komitmen mereka buat bikin transformasi bisnis. Mereka fokus ke otomatisasi proses bisnis. Kriterianya, mulai dari Net Promoter Scores (NPS) sampai user experience. Tapi, yang paling penting adalah customer feedback. Berarti, kalau pelanggan puas, ya mereka dapet penghargaan!
Jadi, setelah baca semua ini, apa yang bisa kita ambil? Process intelligence dan process mining ini emang keren. Teknologi ini bisa bantu bisnis jadi lebih efisien, lebih cerdas, dan lebih kompetitif. Tapi, jangan lupa, semua ini butuh investasi yang gak kecil. Perlu pemahaman yang mendalam. Dan yang paling penting, harus berpihak pada kebutuhan bisnis, bukan cuma sekadar ikut-ikutan tren.
Mungkin, di masa depan, teknologi ini akan jadi lebih mudah diakses dan lebih user friendly. Tapi, sampai saat itu tiba, kita harus tetap kritis. Jangan sampai kita cuma jadi follower yang gak tau apa yang sebenarnya terjadi.