Dark Mode Light Mode

Call of Duty Konfirmasi Penggunaan AI Generatif di Steam Setelah Spekulasi Pemain Berbulan-Bulan

Waduh, Call of Duty (COD) ketahuan pakai AI untuk bikin in-game assets. Jangan-jangan, zombie Santa yang tangannya enam jari itu bukan cuma kebetulan desain? Lebih parah dari lag pas main Multiplayer, nih!

Mari kita mulai perjalanan epik ini dalam dunia gaming dan AI. Kabar terbaru dari halaman Steam COD mengungkap fakta menarik. Ternyata, franchise game tembak-tembakan populer ini menggunakan generative AI dalam proses pembuatannya. Hal ini tentu saja menimbulkan rasa penasaran sekaligus kekhawatiran di kalangan gamer.

Perusahaan pengembang game, Activision, memang sudah lama dituduh menggunakan AI. Rumor ini beredar sejak update Season 1 Reloaded di bulan Desember lalu. Salah satu buktinya adalah gambar loading screen zombie Santa yang tampak aneh. Ada kejanggalan, seperti pita di paket hadiahnya yang nggak banget, tangan kiri dalam pose yang nggak wajar, dan… tangan kanan yang punya enam jari!

Penggunaan AI ini bukan tanpa sebab. Sejak Januari 2024, Steam mewajibkan pengembang game untuk secara transparan mengungkapkan penggunaan generative AI. Mungkin karena itu, Activision akhirnya "terpaksa" buka-bukaan soal penggunaan AI dalam game-nya. Keterbukaan ini menjadi momen yang cukup ramai dibicarakan dalam komunitas COD.

Namun, pengungkapan yang diberikan masih terkesan sangat minimalis. Informasi yang disampaikan masih sangat umum dan tidak merinci aset mana saja yang dihasilkan oleh AI. Jadi, pertanyaan besar pun muncul: seberapa jauh dan sejauh mana AI ini digunakan dalam pengembangan Call of Duty? Apakah ini hanya sebatas asset kecil-kecilan, atau sudah merambah ke banyak aspek game?

Kabar baiknya adalah, meski terlambat, Activision akhirnya menaati regulasi yang ditetapkan Steam. Hal ini tentu menunjukkan komitmen mereka terhadap transparansi, meskipun, tetap saja, informasi yang diberikan masih terasa kurang. Kita berharap ke depannya akan ada penjelasan lebih detail. Ini penting agar gamer merasa lebih dihargai dan tidak merasa "diboongi".

Dampak AI dalam Pengembangan Game: Apakah Ini Berkah atau Kutukan?

Pengungkapan penggunaan AI dalam Call of Duty mengingatkan kita pada perkembangan teknologi yang begitu pesat. AI, di atas kertas, bisa membantu mempercepat dan mempermudah proses pengembangan game. Bayangkan, developer bisa lebih fokus pada aspek kreatif, karena tugas-tugas seperti pembuatan asset visual bisa langsung dikerjakan AI.

Tentu saja, ada sisi gelapnya juga. Salah satunya adalah kualitas. Jika desain AI tidak dikontrol dengan baik, hasilnya bisa terlihat aneh dan tidak konsisten, seperti kasus zombie Santa tadi. Kita juga khawatir kalau kreativitas manusia akan semakin terpinggirkan.

Di satu sisi, AI dapat meringankan beban kerja developer, apalagi untuk asset yang sifatnya repetitif. Di sisi lain, jika terlalu bergantung pada AI, identitas dan ciri khas game bisa hilang. Balance ini yang perlu dijaga.

SteamDB: Mengintip Penggunaan AI dalam Game Favoritmu

Berkat fitur baru di SteamDB, para gamer sekarang punya senjata ampuh untuk mengetahui game mana saja yang menggunakan AI. Kita bisa memfilter game berdasarkan penggunaan AI untuk membantu kita memilih game. Ini memudahkan pemain.

Fenomena ini semakin relevan setelah semakin banyak pengembang game yang menggunakan AI. Ini menjadi cara agar kita sebagai pemain, semakin aware dengan perkembangan teknologi dalam industri game. Kita pun bisa menentukan pilihan berdasarkan informasi yang kita dapatkan.

Survei GDC: Mayoritas Developer Sudah "Akrab" dengan AI

Survei dari GDC (Game Developers Conference) pada Januari 2024 memberikan gambaran jelas tentang tren penggunaan AI. Hampir 50% developer mengaku menggunakan AI di tempat kerja. Bahkan, 31% di antaranya menggunakan langsung tool AI seperti ChatGPT atau DALL-E. Fakta ini cukup mengejutkan, sekaligus menjadi bukti bahwa AI memang sudah sangat merasuki industri game.

Sebanyak 84% responden mengaku khawatir tentang penggunaan AI. Ini menunjukkan bahwa ada kekhawatiran yang mendalam tentang dampak AI terhadap industri game. Rasa khawatir ini sangat wajar, mengingat potensi perubahan yang dibawa oleh teknologi baru, seperti pemangkasan tenaga kerja, hilangnya jati diri game, dan lain sebagainya.

Masa Depan Gaming: Antara Kreativitas Manusia dan Kehebatan AI

Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana masa depan gaming dengan AI? Apakah kita akan melihat game-game yang dihasilkan seluruhnya oleh AI? Atau justru, AI akan menjadi tool yang membantu developer menciptakan game yang lebih baik? Memang masih terlalu dini untuk memprediksi dengan pasti.

Kita berharap bahwa AI akan menjadi alat yang membantu developer untuk lebih berkreasi. Bukan sebaliknya. Kita tentu tidak ingin melihat game kehilangan sentuhan manusia, meskipun AI menawarkan efisiensi yang luar biasa.

Kita harap, AI bisa membuat game yang lebih realistis, lebih beragam, dan user-friendly. AI juga berpotensi untuk mendatangkan game-game baru yang inovatif.


Jadi, kesimpulannya: penggunaan AI memang sudah menjadi bagian dari industri game, termasuk Call of Duty. Informasi ini seharusnya membuat kita, para gamer, lebih aware dan kritis. Kita harus terus mengikuti perkembangan teknologi ini. Kita bisa melihat penggunaan AI dari dua sisi: tool yang membantu atau justru ancaman bagi kreativitas manusia. Mari kita nikmati game dengan bijak!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Amnesti untuk Narapidana yang Memenuhi Kriteria: Pemerintah RI

Next Post

iOS 184 Beta Publik: Sekarang Semua Orang Bisa Coba Fitur Apple Intelligence Baru