Bon Iver Kembali! Tapi, Apakah Kita Cukup Bahagia?
Berita menggemparkan bagi para penggemar musik indie-folk dengan rilisnya single terbaru dari Bon Iver. Setelah enam tahun (ya, enam tahun!) absen dari dunia album, Justin Vernon akhirnya siap meluncurkan karya terbarunya pada April mendatang. Single berjudul "Everything Is Peaceful Love" ini menjadi cuplikan pertama dari album yang sangat dinanti-nantikan, yang berjudul SABLE, fABLE. Dan mari kita akui, enam tahun itu cukup lama untuk menunggu.
Lagu ini tidak hanya menawarkan melodi yang khas Bon Iver, tetapi juga berkolaborasi dengan John Wilson. Wilson sendiri juga tampil dalam video musik yang katanya penuh senyum. Vernon berharap lagu ini dapat menyampaikan bahwa kebahagiaan dan kegembiraan adalah bentuk tertinggi dari kelangsungan hidup, dan bahkan dengan mengurangi keseriusan diri sendiri, dunia bisa disembuhkan. Sebuah gagasan yang menarik, bukan? Atau mungkin hanya sekadar hype untuk album baru?
Senyum Itu Penting? Tunggu Dulu…
Dalam pernyataannya, Vernon menyebutkan betapa pentingnya orang-orang yang tersenyum tanpa bisa ditahan dalam video musiknya. Ia bahkan menggandeng Eric Timothy Carlson untuk menghubungi Wilson. Konsepnya sederhana, namun cukup efektif untuk meninggalkan kesan bagi para pendengar. Tapi, mari kita berpikir sejenak. Apakah kita benar-benar perlu video musik yang hanya menampilkan orang tersenyum untuk merasa damai?
Apakah kita jadi terlalu naif dengan menganggap senyum sebagai "obat" untuk segala masalah? Dan apakah kita sudah merasa terlalu tertekan untuk selalu memperlihatkan senyum? Mungkin saja. Dunia saat ini memang menuntut kita untuk selalu terlihat bahagia, bahkan ketika hati sedang berantakan. Kita dipaksa untuk mengunggah foto dengan senyum lebar di media sosial, meskipun kenyataannya jauh dari kata sempurna.
Album Baru, Tapi Apakah Ada yang Baru?
Album SABLE, fABLE sendiri menjanjikan 13 lagu yang beragam. Selain "Everything Is Peaceful Love", ada juga beberapa judul menarik seperti "Short Story", "Day One" bersama Dijon dan Flock of Dimes, "Walk Home", dan "I’ll Be There". Dari judulnya, album ini sepertinya akan tetap mengangkat tema-tema melankolis dan introspektif yang menjadi ciri khas Bon Iver. Tapi apakah ada sesuatu yang benar-benar baru selain kolaborasi dengan John Wilson?
Perlu diingat, Bon Iver sudah begitu dikenal dengan gaya musiknya yang khas. Sangat mudah bagi para penggemar untuk langsung mengenali sentuhan musik Vernon. Tapi, untuk terus relevan di industri musik yang dinamis, sebuah perubahan kecil saja mungkin diperlukan. Bukan berarti harus mengubah semua gaya musiknya, tetapi mungkin ada sentuhan baru yang bisa membuat pendengar semakin penasaran.
Apakah Kebahagiaan Harus Diperjuangkan?
"Everything Is Peaceful Love" mengusung tema kebahagiaan dan kedamaian. Hal ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini yang penuh dengan ketidakpastian dan tekanan. Tapi, apakah kebahagiaan harus diperjuangkan, diekspresikan secara berlebihan, atau bahkan dipaksakan? Apakah kita harus selalu terlihat bahagia demi memenuhi ekspektasi masyarakat? Atau, apakah kita boleh sesekali merasa sedih, marah, atau kecewa?
Yang lebih penting adalah, bagaimana kita memaknai kebahagiaan itu sendiri. Apakah kebahagiaan hanya tentang tersenyum lebar dan menghindari masalah? Atau, adakah makna yang lebih dalam dari sekadar ekspresi di wajah? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mungkin akan muncul saat mendengarkan album baru Bon Iver.
Akhirnya, kembalinya Bon Iver patut dirayakan. Album SABLE, fABLE jelas menjadi salah satu rilisan yang paling ditunggu-tunggu tahun ini. Namun, terlepas dari musik yang indah dan pesan yang disampaikan, sebagai pendengar, kita berhak untuk merasa skeptis, berpikir kritis, dan mencari makna di balik semua itu. Apakah kita akan menemukan jawaban? Atau justru pertanyaan baru? Mari kita dengarkan dan lihat sendiri.