Billy Corgan dan Drama Musikal: Antara Pengakuan dan "Sour Grapes"
Billy Corgan, sang pentolan Smashing Pumpkins, kembali beraksi! Kali ini bukan dengan suara gitar khasnya, melainkan dengan pernyataan yang… yah, cukup menarik perhatian. Pernyataan yang membuat kita bertanya-tanya, "Apakah seorang legenda rock bisa merasa nggak dihargai?"
Mari kita mulai dari awal. Dulu, di tahun 2015, Corgan pernah mengungkapkan sedikit kekesalannya. Ia merasa kontribusinya dalam menciptakan lanskap musik untuk band-band seperti Muse kurang diapresiasi. Waktu itu, ia merasa lebih "berhak" mendapatkan pengakuan atas pengaruhnya.
Waktu itu, Corgan merasa bahwa lagunya lebih banyak menjadi hits dari musisi-musisi seusianya. Ia merasa dirinya tak dianggap sebagai seorang penulis lagu. Menurutnya, ia membantu meluncurkan banyak band gitar, Muse adalah contoh yang sempurna. Menurutnya, ia seharusnya mendapatkan kredit untuk semua itu.
Corgan merasa bahwa kontribusinya dianggap sebelah mata. Ia seperti paman aneh yang tidak ada yang mengerti kenapa ia ada di acara Thanksgiving. Cukup lelah dengan cerita itu. Baginya, karya musik adalah satu-satunya cara untuk menyampaikan semua itu.
Dan sekarang, setelah beberapa tahun berlalu, Corgan kembali membahas hal itu. Kali ini, ia lebih santai, lebih wise, dan tentu saja, lebih dewasa dalam menyikapi situasi tersebut. Ia mengakui bahwa Muse adalah band yang luar biasa.
Dari "Sour Grapes" ke Penerimaan?
Corgan mengakui bahwa ia sempat bersikap "sedikit masam" saat itu. Tapi menurutnya, ia tidak ada masalah dengan Muse. Ia hanya merasa sedikit tersisih oleh cara media dan publik memandangnya saat itu. Dan jelas, itu bukanlah sesuatu yang ia banggakan.
Tetapi, toh akhirnya ada secercah harapan. Corgan merasa bahwa publik mulai mengapresiasi apa yang telah ia lakukan selama ini. Dan ia memilih untuk tidak lagi mempermasalahkan hal itu. Mungkin ia sudah lelah dengan drama.
Corgan berpikir bahwa akan lebih baik jika penggemarnya dan publik yang menilai apa yang telah ia lakukan. Ia yakin bahwa seiring berjalannya waktu, semuanya akan menemukan jalannya sendiri. Dan memang, semuanya terbukti dengan perhatian yang besar terhadap band-nya.
Akhirnya, Corgan mengakui bahwa ia tidak punya apa pun untuk dikeluhkan lagi. Dalam hal ini, ia mengapresiasi Muse sebagai salah satu band terbaik di abad ke-21 yang benar-benar berkesan di kancah musik alternative rock. Sungguh kedewasaan yang patut diacungi jempol!
Kisah Inspirasi: Muse Mengaku Terinspirasi Smashing Pumpkins
Menariknya, frontman Muse, Matt Bellamy, sendiri selalu mengakui betapa besar pengaruh Smashing Pumpkins bagi perjalanan musik mereka. Bahkan, Muse pernah membawakan cover beberapa lagu ikonik Smashing Pumpkins seperti "Cherub Rock" dan "Zero".
Bellamy mengatakan bahwa ia tumbuh dengan mendengarkan band seperti Iron Maiden. Ia terhubung dengan nama seperti Nirvana, Rage Against The Machine, dan Smashing Pumpkins. Muse selalu memiliki kecintaan pada musik metal era '80-an.
Di sisi lain, Billy Corgan juga melihat semangat rock and roll akan tetap hidup. Hal tersebut karena rock and roll akan selalu menjadi pilihan anak muda, sebagai bentuk kebencian atau rasa jijik terhadap apa yang mereka lihat saat ini. Ya, pemberontakan selalu ada di dalam darah musik rock!
Rock ‘n' Roll: Perayaan, Bukan Drama?
Corgan juga berbagi pengalamannya ketika tampil di konser perpisahan Black Sabbath. Ia berharap, semua orang bisa merayakan musik dalam setiap konser karena itulah esensi dari rock ‘n' roll. Jadi, mari lupakan drama, dan mari nikmati musiknya!
Bicara soal comeback, Smashing Pumpkins sendiri baru saja mengumumkan konser besar mereka di London dan tur UK pada Agustus mendatang. Sementara itu, Muse sedang menyiapkan materi baru untuk album yang rencananya akan dirilis pada tahun 2026.
Semua orang punya cerita dan rasa yang berbeda, bukan? Terkadang, ada keinginan untuk diakui. Tapi pada akhirnya, yang terpenting adalah musik itu sendiri. Seperti kata pepatah, biarkan karya berbicara.