Pengakuan Metal: Ketika Metallica Berlutut Pada Saxon
Bayangkan, kamu lagi asyik manggung, tiba-tiba band sebesar Metallica bilang kamu adalah inspirasi mereka. Keren, kan? Itulah yang terjadi pada Saxon, band metal Inggris yang namanya mungkin nggak se"hype" Metallica, tapi pengaruhnya nggak bisa dianggap remeh.
Siapa sih yang nggak kenal Metallica? Band yang lagunya sering diputar di mana-mana ini ternyata punya idola. Dalam sebuah wawancara terbaru, pentolan Saxon, Biff Byford, dengan santai menanggapi pengakuan ini. Buat dia, ini bukan cuma soal kebanggaan, tapi juga kesempatan buat menjaring penggemar baru yang mungkin belum pernah dengerin Saxon sebelumnya.
"Ya, bagus sih, band-band itu ngaku siapa yang menginspirasi mereka," kata Biff. "Ini membantu kami juga, karena penggemar mereka jadi mau dengerin kami. Kami dapat banyak penggemar dari Metallica dan band lain yang mengakui pengaruh kami."
Apakah Pengaruh itu Sesuai Ekspetasi?
Saxon memang bukan cuma numpang lewat di dunia musik. Mereka adalah salah satu dari "Big Five" band metal Inggris. Musik mereka, dengan riff gitar yang kuat dan vokal khas Biff, telah menginspirasi banyak band lain. Metallica sendiri mengakui Saxon sebagai salah satu pengaruh utama mereka. Tapi, apakah pengaruh ini cuma basa-basi? Atau memang ada dampak nyata?
Bagi Saxon, pengakuan ini punya dampak positif, karena bisa jadi jembatan untuk mengenalkan musik mereka ke generasi yang lebih muda. Band-band macam Metallica, Machine Head, Motörhead, Judas Priest, dan Iron Maiden yang juga mengakui Saxon. Artinya, musik Saxon punya andil besar dalam membentuk fondasi musik metal secara global. Nah, ini yang namanya legacy!
Streaming vs. Vinyl: Perang Dunia Musik?
Di era digital ini, industri musik mengalami perubahan besar. Streaming jadi raja, tapi bukan berarti format fisik seperti vinyl mati suri. Biff Byford punya pandangan menarik soal ini.
Dia bilang, musisi harus bisa beradaptasi. "Kalau kamu nggak beradaptasi, ya udah, mati," katanya, dengan nada yang seolah nggak peduli. Makanya, Saxon tetap merilis vinyl, yang ternyata masih banyak peminatnya, sekaligus punya jumlah streaming yang besar. Mereka, seperti band-band sukses lainnya dari era '80-an, hidup di dua dunia.
Ketika Saxon dan Metallica Bersatu di Panggung
Persahabatan antara Saxon dan Metallica bukan cuma di atas kertas. Ada momen-momen ikonik di mana kedua band ini berbagi panggung. Tahun 2011, misalnya, Biff Byford pernah bergabungan dengan Metallica di panggung untuk membawakan lagu klasik Saxon, "Motorcycle Man," di San Francisco.
Bukan cuma sekali aja. Tahun 2009, Biff juga pernah tampil bareng Metallica di Paris. Bahkan, katanya, konser kedua Metallica adalah sebagai pembuka untuk Saxon. Ini membuktikan betapa eratnya hubungan kedua band ini.
Mengenang Masa Lalu yang Gemilang
Guitarist Saxon Graham Oliver, juga punya cerita menarik tentang persahabatan mereka. Ia bercerita, Metallica pernah jadi band pembuka Saxon di tahun 1982. Dari situ, mereka jadi sahabat. Bahkan, Lars Ulrich, drummer Metallica, disebut sebagai penggemar berat Saxon yang menganggap album "Wheels of Steel" sebagai salah satu yang terbaik.
"James Hetfield orangnya baik," kata Graham. "Tapi Lars Ulrich adalah penggemar Saxon paling besar dari semua orang."
Sebuah Sentilan Halus untuk Industri Musik
Banyak hal bisa dipetik dari kisah Saxon dan Metallica ini. Yang paling utama, pengaruh itu nyata. Jangan remehkan band-band yang membuka jalan bagi kesuksesan band-band lain. Di sisi lain, perubahan industri musik memang menuntut adaptasi. Streaming ada, vinyl tetap dicari, dan media sosial juga penting.
Mau nggak mau, musisi harus punya strategi jitu biar tetap eksis. Bahkan, band sekelas Metallica pun nggak ragu menunjukkan rasa hormat pada senior mereka.
Metal Bukan Sekadar Musik, Ini Soal Warisan
Kisah Saxon dan Metallica ini jadi pengingat bahwa di balik hingar bingar industri musik, ada sejarah, ada persahabatan, dan ada warisan yang tak ternilai. Metal bukan cuma soal musik keras dan rambut gondrong. Ini adalah soal identitas, tentang bagaimana musisi saling menginspirasi dan saling menghargai.