Dark Mode Light Mode

Australia Dukung Bali Perbaiki Perilaku Turis

Ah, Bali! Pulau Dewata yang selalu berhasil bikin rindu, tempat di mana matahari terbenam terasa lebih indah dan nasi goreng punya level kelezatan tak tertandingi. Tapi, ada kabar seru nih buat kalian yang suka eksplorasi dan punya Bali sebagai destinasi favorit. Australia, sebagai "sahabat setia" Bali dalam hal pariwisata, kembali menunjukkan komitmennya untuk menjaga kenyamanan dan keharmonisan di pulau ini.

Hubungan Erat yang Terus Berlanjut:

Selama lebih dari satu dekade, turis Australia selalu mendominasi daftar kedatangan internasional di Bali. Tak heran, mengingat kedekatan budaya dan jarak yang relatif dekat. Nah, baru-baru ini, para pemimpin Australia dan otoritas Bali mengadakan pertemuan untuk mempererat kolaborasi yang sudah terjalin lama, khususnya di sektor pariwisata. Mereka sepakat untuk terus menjaga hubungan baik ini dan memastikan pengalaman liburan yang menyenangkan bagi semua orang.

Australia dan Bali, seperti dua sejoli yang tak terpisahkan, kembali menegaskan komitmennya. Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan untuk meningkatkan kualitas pengalaman wisata, bukan hanya bagi turis Australia, tapi juga seluruh pengunjung. Mereka bertekad untuk memastikan aturan dan norma yang berlaku di Bali dihormati oleh para wisatawan.

Bali dan Australia: Kolaborasi untuk Pariwisata yang Lebih Baik

Pemerintah Provinsi Bali dan Konsulat Jenderal Australia telah berkomitmen untuk bekerja sama. Mereka akan mencari cara baru, yang lebih efektif, untuk mengedukasi dan mendorong perilaku positif dari turis asal Australia. Tujuannya jelas: menciptakan lingkungan pariwisata yang aman, nyaman, dan menghormati budaya lokal.

Bali bukan hanya tempat wisata biasa bagi banyak warga Australia. Pulau ini sudah seperti rumah kedua bagi mereka, bahkan ada yang merencanakan kehidupan baru di sana. Jadi, wajar saja kalau pemerintah Bali ingin memastikan semua orang, baik turis maupun penduduk lokal, bisa hidup berdampingan dengan harmonis.

Konsul Jenderal Jo Stevens:

Konsul Jenderal Australia di Bali, Jo Stevens, bahkan sempat bertemu dengan Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun. Pertemuan ini menegaskan kembali hubungan khusus yang ada dan membuka jalan bagi metode komunikasi baru yang lebih efektif. Keren, kan? Mereka ingin turis Australia bisa memahami apa yang diharapkan dari mereka selama berada di Bali.

"Bali itu seperti rumah kedua bagi banyak orang Australia, jadi kami ingin mereka menghormati budaya dan aturan yang ada, serta menjaga lingkungan," kata Bapak Pemayun. Beliau juga menambahkan bahwa dukungan dari Konsulat Australia sangat penting dalam upaya peningkatan kesadaran turis.

Mengajak Wisatawan: Do's and Don'ts

Konsul Jenderal Stevens memberikan dukungan penuh terhadap daftar "do's and don'ts" yang dikeluarkan pemerintah Bali. Daftar tersebut, yang berisi aturan dan larangan bagi turis, dibuat untuk memastikan mereka mematuhi hukum dan menghormati budaya Bali. "Panduan ini sangat jelas dan berguna bagi pengunjung pulau yang indah ini," kata Stevens. Ia juga mengajak semua warga Australia untuk mengikuti aturan tersebut demi liburan yang aman dan menyenangkan.

Perlu diingat, daftar "do's and don'ts" ini bukan cuma sekadar hiasan. Tujuannya baik, kok, yaitu agar turis bisa menikmati liburan tanpa khawatir melanggar aturan atau menyinggung perasaan.

Angka yang Bicara: Pengunjung Australia di Bali

Pada tahun 2024, lebih dari 1,5 juta turis Australia mengunjungi Bali. Ini adalah angka yang sangat besar, menunjukkan betapa populernya Bali sebagai destinasi wisata. Dan kabar baiknya, Konsulat Jenderal Australia jarang sekali perlu turun tangan untuk memberikan bantuan konsuler.

"Ini menunjukkan mayoritas warga Australia menikmati liburan yang menyenangkan, aman, dan tanpa masalah di Bali, mendukung budaya dan ekonomi lokal. Kami ingin tren ini terus berlanjut," ujar Stevens. Ini juga bukti bahwa sebagian besar turis Australia berperilaku baik.

Pentingnya Informasi: Smartraveller dan Akun Sosial Media

Untuk memastikan turis Australia mendapatkan informasi yang tepat, Konsul Jenderal Stevens mengarahkan mereka ke situs web Smartraveller. Situs ini berisi nasihat perjalanan yang dikeluarkan pemerintah, termasuk informasi tentang Indonesia dan Bali. Selain itu, Konsulat Jenderal Australia juga akan terus bekerja sama dengan pemerintah Provinsi Bali dan Dinas Pariwisata Bali.

Tujuannya adalah untuk membuat kampanye di media sosial yang lebih efektif. Kampanye ini akan memberikan informasi yang dibutuhkan turis sebelum mereka datang ke Bali. Termasuk, bagaimana cara menikmati liburan yang menghormati budaya lokal. Jadi, jangan lupa pantengin media sosial resmi!

Aturan yang Harus Dipatuhi:

Daftar "do's and don'ts" untuk turis di Bali pertama kali dirilis pada tahun 2023. Daftar ini berisi dua belas kewajiban dan delapan perilaku yang dilarang. Aturan itu dibuat oleh Gubernur Wayan Koster pada masa jabatan pertamanya. Di masa jabatan keduanya, beliau ingin mengeluarkan kembali panduan tersebut.

Aturan ini mencakup hal-hal seperti menghormati tempat suci dan simbol agama Bali. Jadi, kalau jalan-jalan ke pura, pastikan berpakaian sopan dan tidak melakukan tindakan yang dianggap tidak pantas, ya!

Do & Don'ts untuk Wisatawan di Bali:

Aturan-aturan tersebut juga mengharuskan turis berpakaian sopan dan santun, terutama saat mengunjungi tempat suci, tempat wisata, dan ruang publik. Jangan sampai salah kostum, ya.

Sementara itu, larangan-larangan mencakup aktivitas ilegal seperti memperdagangkan flora dan fauna, artefak budaya, atau benda-benda suci. Termasuk juga melakukan perdagangan barang-barang ilegal, misalnya narkoba. Selain itu, turis juga harus mematuhi persyaratan izin tinggal atau visa mereka. So, keep it legal, guys! Selalu patuhi aturan yang berlaku.

Keterlibatan Aktif Pemerintah:

Pemerintah Australia, melalui Konsulat Jenderal, menunjukkan komitmen dan dukungan. Mereka memberikan persetujuan terhadap daftar "do's and don'ts" yang telah dibuat Pemprov Bali. Langkah ini menjadi wujud nyata dukungan Australia terhadap terciptanya pariwisata yang berkelanjutan.

Kesimpulan:

Jadi, inti dari semua ini adalah: Bali dan Australia, together forever dalam pariwisata! Kemitraan ini bertujuan menciptakan pengalaman liburan yang positif dan berkesan bagi semua orang. Patuhi aturan, hormati budaya, dan nikmati keindahan Bali. Dijamin, liburanmu akan menjadi tak terlupakan.

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Radiohead Isyaratkan Reuni, Musik Baru Pertama dalam Satu Dekade

Next Post

Ubisoft Pertaruhkan Segalanya di ‘Assassin’s Creed Shadows’