Arsip Bukan Lagi Cuma Tumpukan Kertas, Semarang Buktikan Jadi Jawara Kearsipan se-Jateng!

Arsip bukan lagi dianggap sepele. Kota Semarang berhasil buktikan pentingnya kearsipan dengan raih peringkat satu se-Jawa Tengah berkat digitalisasi arsip yang mempermudah pengelolaan.

Semarang lagi-lagi bikin bangga. Tapi kali ini bukan karena lumpia atau Simpang Lima-nya, melainkan karena… arsip! Ya, arsip, sob. Kota yang terkenal dengan lumpia ini baru saja menyabet peringkat satu Pengawasan Kearsipan Tingkat Jawa Tengah 2024. Bayangin, ternyata arsip yang sering dianggap sepele, sekarang malah bikin Semarang makin cemerlang!

Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Semarang dapat nilai fantastis: 94,42. Itu angka bukan main-main, sob. Ini sudah kategori AA alias Sangat Memuaskan. Kepala Dinas Arpus, Bambang Suranggono, nggak segan mewakili Pemkot Semarang buat nerima penghargaan ini. Siapa sangka, arsip yang dulu dianggap remeh, sekarang jadi batu loncatan prestasi. Digitalisasi bikin segalanya beda!

Tahun lalu, Semarang cuma nangkring di peringkat kedua, dengan nilai 91,38. Tapi tahun ini, berkat support penuh dari Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, kearsipan jadi sorotan penting. Nggak mau kalah sama kota lain, Semarang akhirnya melesat ke peringkat satu. Mantap jiwa!

Ada dua poin penilaian utama. Pertama, 60% dari eksternal yang dipegang Dinas Arpus sendiri. Sisanya, 40%, dari pengelolaan arsip di OPD Pemkot Semarang. Artinya, semua perangkat daerah harus kompak buat nge-handle arsip. Tapi ya wajar sih, yang namanya kerja tim harus total, dong. Dan sekarang, hasilnya? Semarang jadi raja arsip!

Satu hal yang bikin kearsipan di Semarang makin jos adalah digitalisasi arsip. Nggak ada lagi arsip yang cuma numpuk di sudut ruang penuh debu. Sekarang, Dinas Arpus punya aplikasi andalan bernama Srikandi. Ini bukan pahlawan dari kisah Mahabharata, tapi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi. Dengan aplikasi ini, pengelolaan arsip elektronik di OPD Semarang jadi makin gampang. Modern banget, kan?

Dan jangan lupa, arsip bukan cuma tumpukan kertas kuno. Arsip adalah memori kolektif bangsa. Tanpa arsip, kita mungkin nggak akan tahu sejarah penting yang pernah terjadi. Arsip statis, arsip sejarah, semua itu sangat penting buat masa depan kita. Gimana kita bisa nginget keputusan-keputusan besar, kalau dokumennya nggak terarsip rapi?

Dengan anggaran sebesar Rp 1 miliar lebih, Dinas Arpus benar-benar serius soal kearsipan. Mereka nggak main-main, sob. Semua OPD didorong buat terus tingkatin kualitas arsipnya. Dan jangan heran kalau akhir tahun ini, Semarang bakal jadi jagoan kearsipan di tingkat nasional! Siap-siap, arsip makin jadi topik panas di seluruh negeri.

Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *