Oke, siap! Mari kita mulai petualangan seru dalam dunia object-centric process mining (OCPM).
Pernahkah kamu merasa bisnis itu seperti labirin spageti raksasa? Jangankan memecahkan masalah, mencari ujung benangnya saja sudah bikin pusing. Nah, OCPM ini adalah solusi modern untuk mengurai benang kusut tersebut. Teknologi ini akan menjawab rasa penasaranmu tentang bagaimana sebenarnya proses bisnis berjalan, bukan hanya yang seharusnya.
Kita mulai dengan konsep dasar: OCPM adalah transformasi dari process mining yang sudah ada. Kalau process mining klasik itu seperti melihat proses bisnis dari satu sisi, OCPM ini seperti punya kacamata ajaib yang bisa melihat dari segala sudut pandang. Hasilnya? Informasi yang lebih kaya dan mendalam.
Singkatnya, OCPM bertujuan untuk menganalisis interaksi antar-objek dan kejadian dalam proses bisnis secara alami. Bayangkan, bukan hanya melihat satu kasus, tapi melihat interaksi banyak objek sekaligus seperti pelanggan, pesanan, barang, dan lainnya. Ini memungkinkan kita melihat gambaran yang lebih jelas dan komprehensif.
Konsep ini lahir dari kebutuhan untuk memahami kompleksitas proses bisnis yang semakin rumit. Dengan semakin banyaknya interaksi dan data, model case-centric yang tradisional terasa sudah tidak memadai. OCPM menjawab kebutuhan itu dengan memberikan pendekatan yang lebih fleksibel.
Para pemimpin bisnis yang visioner, seperti sang "godfather" process mining, Wil van der Aalst dan Chief Scientist di Celonis, telah melihat potensi besar OCPM ini. Mereka telah membuktikan bagaimana OCPM dapat mengubah rantai pasokan, meningkatkan sistem manufaktur, dan meningkatkan kualitas pelayanan.
OCPM: Mesin Pencari Rahasia di Balik Layar Bisnis
OCPM, menurut Wil van der Aalst, adalah terobosan penting dalam process mining. Jika process mining konvensional memberikan gambaran 2D, OCPM seperti melakukan scan MRI 3D terhadap organisasi. Ini berarti kita bisa melihat proses bisnis dari berbagai perspektif, bukan hanya dari satu sudut pandang saja.
Bayangkan, tidak perlu lagi bolak-balik ke sumber data setiap kali ingin mengajukan pertanyaan berbeda. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan semua data secara berkesinambungan. Informasi yang kaya ini akan membantumu untuk melihat proses dan bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dari sudut mana pun.
Dengan OCPM, kita bisa melihat alur proses bisnis yang kompleks, seperti memesan barang di e-commerce, dengan lebih jelas dan lengkap. Hal ini memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai apa yang terjadi di lapangan, yang pada akhirnya akan memberikan insight berharga bagi peningkatan efisiensi dan profitabilitas.
OCPM vs. Process Mining Klasik: Duel Sengit di Dunia Analisis
Dunia bisnis itu seringkali lebih mirip "spageti" daripada struktur linier yang rapi. Banyak objek berbeda yang berinteraksi satu sama lain, menciptakan kompleksitas tinggi. Di sinilah keunggulan process mining klasik dan OCPM muncul. Keduanya sama-sama berjuang memecahkan masalah dan mengungkap inefisiensi.
Perbedaan utama terletak pada fokusnya. Process mining klasik melihat setiap kejadian hanya terkait dengan satu kasus, yang terkadang menyulitkan. OCPM membuka perspektif baru, memungkinkan setiap kejadian merujuk pada sejumlah objek. So, it’s more flexible!
Bayangkan pesanan pelanggan yang terdiri dari beberapa barang. Dengan OCPM, kita bisa melihat interaksi antara pesanan, barang, dan paket sekaligus. Hal ini memungkinkan kita untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang proses pengiriman, mulai dari barang dipesan hingga diterima oleh pelanggan.
Dengan pendekatan yang lebih fleksibel ini, bisnis modern yang begitu dinamis dan kompleks tidak perlu lagi "memaksa" data ke dalam kerangka case-centric. Sebaliknya, kita bisa memanfaatkan interaksi antar-objek yang beragam dan real-time untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat.
"Jika Anda melihat process mining klasik, apa yang biasanya Anda lakukan adalah memeriksa data yang ada dan membuat pandangan. Dengan OCPM, dalam banyak skenario, Anda mendekatinya secara berbeda. Anda mulai berpikir tentang apa yang ingin Anda ketahui – apa objek dan kegiatan yang paling saya minati? Kemudian Anda menarik data itu dari sistem Anda," jelas van der Aalst.
Studi Kasus: OCPM di Dunia Nyata, Lebih Jelas, Lebih Mudah
Studi kasus dari Wil van der Aalst menggambarkan bagaimana OCPM bekerja dengan baik. Bayangkan dua pesanan belanja online yang berisi beberapa item yang akhirnya dikirim dalam paket yang urutannya tidak selalu sama dengan waktu pembelian (lihat image 1 di atas). Dengan OCPM, kita dapat melihat interaksi antara pesanan, barang, dan paket secara keseluruhan.
Dengan process mining berbasis kasus, kita akan melihat setiap jenis objek secara terpisah (lihat image 2). Namun, jika kita mencoba menggabungkan data ini, akan terjadi inkonsistensi yang dapat mengganggu proses. OCPM menjadi penyelamat.
Dengan menerapkan OCPM, kita bisa menggabungkan semua komponen menjadi model keseluruhan yang menggambarkan alur pesanan, barang, dan paket (lihat image 3). Kita bahkan bisa mendapatkan skor on-time-in full (OTIF) dan lebih memahami masalah yang ada (lihat image 4). Ini seperti melihat seluruh puzzle bisnis, bukan hanya beberapa potongannya saja. Keren, kan?
Pada akhirnya, OCPM memberikan representasi yang jauh lebih realistis dari data perusahaan. Berdasarkan hal itu, kita dapat secara otomatis menemukan model proses, melakukan pemeriksaan kesesuaian, dan membuat prediksi yang jauh lebih kuat dan akurat. Ini akan membawa keuntungan besar bagi bisnis Anda!
OCPM Sebagai Jembatan Menuju Era Kecerdasan Buatan (AI)
OCPM bukan hanya tool analisis, melainkan juga kunci untuk membuka potensi artificial intelligence (AI). Menurut van der Aalst, banyak organisasi yang ingin menerapkan AI dalam skala perusahaan namun bingung bagaimana memulainya. OCPM bisa menjadi solusinya.
Dengan OCPM, organisasi dapat mengganti "realitas yang sangat rumit" dengan sesuatu yang "sangat terstruktur". Hal itu memungkinkan kita untuk menerapkan algoritma AI pada masalah tertentu dengan lebih akurat dan efisien. Dengan kata lain, OCPM membuat AI lebih efektif.
Bagaimana Anda akan menerapkan AI tanpa terlebih dahulu menyusun strukturnya? OCPM menjawab tantangan ini dengan menyederhanakan kompleksitas proses bisnis, membuka jalan bagi penerapan AI yang lebih efektif dan terarah. Ini adalah langkah penting untuk menuju masa depan bisnis yang lebih cerdas.
Singkatnya, OCPM itu bukan hanya sekadar upgrade, melainkan revolusi dalam cara kita melihat dan menganalisis bisnis. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang proses bisnis, kita dapat membuat keputusan yang lebih cerdas, meningkatkan efisiensi, dan mendorong pertumbuhan sustainable. Jadi, sudah siapkah kamu untuk beralih ke OCPM?