Android: "Privasi" Cuma Kata di Kamus, Gak Lebih?
Pernah gak sih kamu merasa, kok Google tau aja ya apa yang lagi kamu cari di internet? Atau kenapa iklan yang muncul selalu relevan sama interest kamu? Nah, bersiaplah untuk makin kaget. Sebuah penelitian terbaru mengungkap, ternyata Android udah mulai ngumpulin data tentang kamu bahkan sebelum kamu buka aplikasi pertama kali. Creepy, ya?
Penelitian yang dilakukan oleh seorang profesor ternama dari Trinity College Dublin, Doug Leith, menunjukkan kalau berbagai cookie dan identifier bekerja keras di balik layar untuk membangun profil tentang dirimu. Yang bikin geleng-geleng kepala, semua ini dilakukan tanpa persetujuan dari kamu, sang pengguna setia Android. Lebih parahnya lagi, gak ada opsi buat menolak tracking ini. Duh!
Bahkan sebelum kamu membuka aplikasi Google, sistem Android udah mengirim data ke Google lewat aplikasi bawaan seperti Google Play Services dan Google Play Store. Leith menemukan beberapa mekanisme yang aktif, seperti cookie bernama “DSID”. Cookie ini, yang menurut Google berfungsi buat "mengenali pengguna yang login di website non-Google supaya preferensi iklan personalisasi tetap terjaga," ternyata cuma bertahan selama dua minggu. Singkat amat, ya?
DSID: Si "Mata-Mata" Kecil di Ponselmu
Leith bahkan bilang, cookie DSID ini hampir pasti jadi cara utama Google buat menghubungkan data analitik dan iklan ke masing-masing pengguna. Bisa dibilang, cookie ini seperti "mata-mata" kecil yang ngintip semua aktivitasmu di internet. Ngeri, kan? Jangan kaget kalau iklan yang muncul di feed kamu selalu sesuai sama apa yang kamu cari. It's all connected, baby!
Gak cuma DSID, ada juga Google Android ID, yang merupakan pengenal perangkat yang terkait dengan akun Google-mu. Parahnya lagi, data ini tetap dikirim ke Google bahkan setelah kamu logout dari akun Google. Satu-satunya cara buat menghapusnya? Factory reset perangkatmu. Ribet banget, kan?
Google: "Kami Gak Salah, Kok!"
Ketika Leith mencoba menghubungi Google untuk menanyakan hal ini, jawaban yang didapat? Standar banget. Google gak mau berkomentar soal aspek legalnya (padahal mereka gak diminta buat berkomentar soal itu). Mereka juga gak menyinggung soal kesalahan yang ada di penelitian itu. Classic!
Seorang juru bicara Google bilang, penelitian ini memang mengungkap beberapa teknologi dan tools Google yang membantu menghadirkan produk dan layanan yang berguna. "Kami gak setuju dengan analisis hukumnya," katanya. "Privasi pengguna adalah prioritas utama bagi Android, dan kami berkomitmen untuk mematuhi semua hukum dan peraturan privasi yang berlaku." Alah, bilang aja iya!
Android System SafetyCore: "Fitur" Baru yang Bikin Penasaran
Selain masalah cookie dan identifier, ada juga "fitur" baru yang bikin heboh, namanya Android System SafetyCore. "Fitur" yang hadir di update Android 9 ke atas ini, nyatanya bisa memindai galeri foto kamu buat mencari gambar yang "mencurigakan", dan menampilkan peringatan sebelum kamu melihatnya. Kok kayaknya overprotective banget, ya?
Google bilang, klasifikasi konten ini cuma berjalan di perangkat kamu, dan hasilnya gak dibagikan ke Google. Tapi, tetap aja, banyak pengguna yang merasa gak nyaman dengan cara kerja sistem ini. Apalagi, pemasangannya gak minta persetujuan sama sekali. Kayak main masuk aja ke rumah orang, gitu.
Banyak pengguna yang curhat di media sosial soal masalah ini. Beberapa bahkan menyebutnya sebagai spyware alias perangkat lunak mata-mata. Memang, kamu bisa uninstall atau menonaktifkan SafetyCore. Tapi, bagi sebagian orang, tindakan Google ini udah melanggar privasi. Padahal, privasi itu kan hak asasi, ya?
Pada akhirnya, kita sebagai pengguna cuma bisa berharap Google lebih transparan soal data kita. Atau, mungkin, mulai mempertimbangkan pakai sistem operasi lain? Tapi, ya, it's your choice.