Dark Mode Light Mode

Activision Akui Call of Duty: Black Ops 6 Dikembangkan dengan AI Generatif, Implikasinya Terungkap

Wahai gamers, siap-siap! Call of Duty (COD) akhirnya ngaku pake AI. Tapi, bukan buat nambah kemampuan nembak kalian, lho. Penasaran? Simak terus!

Pengakuan Terakhir: COD dan Generative AI

Yup, Activision, penerbit Call of Duty: Black Ops 6 akhirnya buka-bukaan soal penggunaan artificial intelligence (AI) dalam pengembangan game terbaru mereka. Pengumuman ini muncul di halaman Steam untuk game tersebut. Ini sebagai respons terhadap aturan baru dari Steam, platform game PC terbesar, yang mewajibkan pengembang game untuk transparan soal penggunaan AI.

Aturan baru ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas kepada para pemain tentang bagaimana AI turut andil dalam pembuatan game. Steam ingin memastikan pemain tahu konten mana yang dibuat oleh AI dan bagaimana. Hal ini berlaku baik untuk konten yang dihasilkan sebelum rilis game (pre-generated) maupun saat game sedang dimainkan (live-generated).

Steam memberikan batasan tersendiri untuk konten yang dihasilkan AI secara live. Mereka mewajibkan adanya filter dan pengamanan agar AI tidak menghasilkan konten yang melanggar hukum atau tidak pantas. Hal ini dilakukan untuk menjaga pengalaman bermain yang positif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Steam Memperketat Aturan, Kenapa?

Steam memberlakukan aturan ini setelah adanya perdebatan tentang hak cipta pada konten yang dibuat AI. Beberapa game bahkan ditolak karena dianggap melanggar hak cipta terkait dengan penggunaan AI. Ini tentu saja menjadi perhatian serius bagi para pengembang.

Kontroversi ini bahkan dimanfaatkan oleh pesaing Steam, Epic Games, untuk menarik pengembang agar pindah ke Epic Games Store. Mereka menawarkan lingkungan yang lebih mendukung penggunaan AI dalam pengembangan game. Ini menunjukkan persaingan yang ketat di industri game PC.

Steam sendiri ingin menjaga kualitas game yang ada di platformnya sambil tetap mendukung inovasi. Mereka percaya bahwa transparansi adalah kunci untuk membangun kepercayaan dengan pemain. Dengan begitu, pemain bisa membuat keputusan yang tepat tentang game apa yang ingin mereka mainkan.

Apa Saja yang Dibuat COD Menggunakan AI?

Activision hanya menyebutkan bahwa tim mereka memakai AI generative untuk membantu pengembangan beberapa aset dalam game. Sayangnya, mereka tidak merinci aset mana saja yang dibuat dengan bantuan AI. Ini tentu memicu rasa penasaran di kalangan pemain.

Pemain sudah lama berspekulasi soal penggunaan AI, terutama untuk loading screens yang terlihat agak aneh atau latar belakang "calling card" yang kurang meyakinkan di Black Ops 6 dan Modern Warfare 3. Ini menjadi topik hangat di komunitas game.
_
Ini hanyalah gambaran, guys. Tapi, bisa jadi AI berperan dalam hal yang lebih abstrak, seperti desain level atau bahkan voice acting karakter minor.

AI di Industri Hiburan: Tren atau Ancaman?

Pengakuan COD ini muncul di tengah perdebatan hangat tentang peran AI di industri hiburan. Bahkan, beberapa film yang digadang-gadang sebagai calon peraih Oscar 2025, seperti The Brutalist dan Emilia Pérez, juga mendapat kritik karena menggunakan AI untuk meningkatkan vokal aktor.

Argumen yang berkembang adalah soal otentisitas dan peran manusia dalam proses kreatif. Apakah AI akan menggantikan manusia sepenuhnya? Atau, AI hanya akan menjadi alat bantu saja? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi semakin relevan seiring dengan makin canggihnya teknologi AI.

Dampak Penggunaan AI pada Game

Penggunaan AI dalam pengembangan game memberikan beberapa potensi keuntungan. AI bisa membantu mempercepat proses pembuatan aset, menghemat biaya, dan menghasilkan konten yang lebih variatif. Namun, ada juga kekhawatiran tentang kualitas, hak cipta, dan hilangnya sentuhan manusia dalam game.

Pemain juga punya hak untuk tahu bagaimana game dibuat. Transparansi dari pengembang sangat penting untuk membangun kepercayaan dan memastikan pemain merasa nyaman dengan pengalaman bermain mereka. Ini juga memungkinkan pemain untuk menghargai karya seni dan kreativitas manusia yang masih ada dalam game.

Masa Depan Game: AI Akan Menguasai?

Jujurnya, sulit untuk diprediksi. Tapi yang pasti, AI akan terus berkembang dan semakin terintegrasi dalam proses pembuatan game. Pertanyaannya bukan lagi apakah AI akan digunakan, tapi bagaimana cara menggunakannya secara bijak dan bertanggung jawab.

Keadilan untuk Pengembang: Menyikapi Perubahan

Para pengembang game harus beradaptasi dengan cepat. Mereka harus belajar menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan ancaman. Mereka harus terus meningkatkan keterampilan mereka dan mengembangkan kreativitas agar tetap relevan.

Awas, Jangan Sampai Ketagihan!

Pada akhirnya, penggunaan AI dalam game adalah sebuah keniscayaan. Yang penting, kita sebagai pemain tetap aware terhadap perubahan ini. Kita harus tetap kritis, menikmati game dengan bijak, dan jangan sampai lupa dunia nyata.

Jadi, siap untuk Black Ops 6 yang dibuat dengan bantuan AI? Jangan khawatir, selama masih seru dan asyik dimainkan, kita tetap enjoy! Tetap semangat terus, gamers!

Add a comment Add a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Mahasiswa Tuduh Brutalitas Polisi di Demo Gelap Indonesia: Dampak Bagi Kebebasan Sipil

Next Post

Apple berjanji perbaiki bug dikte yang ubah 'rasis' jadi 'Trump' - Financial Times