Siapa yang tak kenal dengan era '90s grunge? Musik yang lahir dari rahim Seattle ini bukan hanya sekadar genre, melainkan sebuah gerakan budaya. Musiknya yang mentah, jujur, dan penuh pemberontakan berhasil merangkul generasi yang merasa terpinggirkan. Ingat, grunge lebih dari sekadar musik; ini adalah sikap hidup.
Grunge memiliki akar pada sub-genre rock yang beragam, seperti punk, metal, dan tentu saja, alternative. Band-band yang menjadi pelopor muncul dari Seattle, seperti Alice In Chains, Nirvana, Soundgarden, dan Pearl Jam. Ada juga beberapa band lain yang masuk dalam keluarga besar grunge, seperti Mudhoney dan Melvins. Banyak kolaborasi yang lahir dari musisi grunge, seperti Temple of the Dog.
Pionir grunge dikenal dengan gaya hidup yang anti-kemapanan dan pemberontak, yang terwujud dalam karya-karya Kurt Cobain dan Nirvana. Namun, grunge juga memiliki sisi yang mendalam dan puitis, seperti yang kita dengar dalam lagu-lagu Pearl Jam dan Soundgarden. Layne Staley dari Alice in Chains pernah mengungkapkan bahwa, ”Tidak ada pesan mendalam dalam lagu-lagu kami. Kami hanya merekam beberapa bulan kehidupan manusia.”
Lagu-Lagu Grunge Terbaik Sepanjang Masa
Mari kita bedah beberapa lagu grunge yang paling ikonik, yang berhasil membentuk definisi genre ini dan menggema hingga hari ini. Dari lirik yang jujur, hingga komposisi yang kuat, lagu-lagu ini tetap relevan bagi pendengar masa kini. Kita akan menyelami beberapa karya yang paling berpengaruh.
"Rooster" – Alice In Chains (1992)
Dari album Dirt yang ikonik, "Rooster" memiliki kekuatan yang khas. Lagu ini punya makna personal bagi band karena terinspirasi dari pengalaman ayah Jerry Cantrell di Perang Vietnam. Suara vokal Layne Staley yang menghantui berpadu dengan nada bass yang dalam, menjadikan lagu ini sangat berkesan dan bisa diputar berulang-ulang. Jangan lupakan kekuatan liriknya yang begitu jujur, menyoroti perjuangan batin seseorang.
"Lithium" – Nirvana (1991)
"Lithium" adalah salah satu lagu paling legendaris dari Nirvana. Lagu ini menggambarkan campuran antara apatis dan ketidakstabilan. Nyanyian Kurt Cobain yang tenang dan penuh pengakuan menarik pendengar, hanya untuk kemudian meledak dalam anthem yang mengguncang dengan drum presisi dari Dave Grohl. Lagu ini menangkap semangat dan pandangan dari era grunge, memberikan pengalaman yang sangat kuat.
"Black Hole Sun" – Soundgarden (1994)
Beberapa lagu '90s tidak hanya mendefinisikan genre grunge, tapi juga mempengaruhi seluruh dekade musik alternative rock. Chris Cornell dari Soundgarden berhasil menemukan terobosan baru dengan "Black Hole Sun," yang terdapat dalam LP Superunknown tahun 1994. Lagu ini, bersama dengan "Spoonman" dan "Fell On Black Days,", berhasil mengangkat musik grunge dan menjadikan Soundgarden sebagai salah satu band terbesar pada masanya.
"Alive" – Pearl Jam (1991)
Berbicara soal musisi unik, Eddie Vedder dari Pearl Jam punya gaya yang khas di antara semua band grunge dari Seattle. Sebagai seorang pencerita, lagu-lagu terbaik Vedder dan Pearl Jam memasukkan unsur folk dan rock klasik, di mana isi lirik sama kuatnya dengan musiknya. Album Ten dari Pearl Jam, memang tempatnya lagu-lagu Grunge terbaik seperti "Alive."
"Hunger Strike" – Temple of the Dog (1991)
Apa yang lebih keren dari Chris Cornell dan Eddie Vedder dalam satu lagu? Jawabannya, sebuah album yang menampilkan keduanya! Supergrup grunge, Temple of the Dog, merilis album self-titled pada tahun 1991. Beranggotakan personel dari Mother Love Bone, Soundgarden (dan akhirnya Pearl Jam), Matt Cameron, dan Mike McCready. Kolaborasi Cornell dan Vedder luar biasa dalam "Hunger Strike", di mana vokal mereka saling melengkapi.
Kontribusi Band Lainnya
Tentu saja, scene musik grunge tidak hanya dipenuhi oleh nama-nama besar saja. Banyak lagi band lain yang memberikan warna dan kontribusi terhadap perkembangan genre yang fenomenal ini. Beberapa diantaranya mungkin sempat terlupakan, tetapi kualitas musiknya tidak perlu diragukan lagi.
"Plush" – Stone Temple Pilots (1992)
Stone Temple Pilots yang berasal dari California Selatan, juga turut berpengaruh dalam gerakan grunge. Lagu "Plush" dari album debut mereka Core sukses mencuri perhatian. Scott Weiland yang memiliki vokal yang sangat kuat memberikan pengalaman tersendiri. Bagi yang menyebut Stone Temple Pilots sebagai peniru, "Plush" tetap adalah salah satu lagu yang tak terlupakan. Versi akustiknya bahkan lebih baik lagi!
"Cherub Rock" – The Smashing Pumpkins (1993)
The Smashing Pumpkins, mungkin lebih condong ke ranah alternative, tapi tak bisa dipungkiri bahwa "Cherub Rock" mereka sangat terinspirasi oleh grunge. Dibandingkan lagu lainnya seperti "Today" dan "Disarm", "Cherub Rock" adalah yang sangat adiktif. The Smashing Pumpkins juga memberikan kontribusi yang signifikan di ranah musik alternative rock pada awal '90-an.
"Would?" – Alice In Chains (1992)
Semua penggemar Alice In Chains punya favorit masing-masing, beberapa bahkan masuk dalam kategori deep cut. Jika hanya ada satu lagu untuk mendefinisikan Alice In Chains, "Would?" adalah pilihan yang tepat. Vokal Layne Staley yang luar biasa berpadu dengan Jerry Cantrell yang menyanyikan verse membuat pendengar terhipnotis dalam waktu kurang dari 3 menit. Lagu ini terinspirasi dari Andrew Wood, vokalis Mother Love Bone.
"Heart-Shaped Box" – Nirvana (1993)
Banyak lagu Nirvana yang cocok masuk daftar ini, tapi "Heart-Shaped Box," dengan riff gitar yang tak terlupakan, menunjukkan evolusi Nirvana sejak Bleach (1989) dan Nevermind (1991). Lagu ini, yang terdapat dalam album In Utero (1993) bersama dengan "All Apologies" dan "Dumb," diduga terinspirasi dari hubungan Cobain dengan Courtney Love.
"Creep" – Stone Temple Pilots (1992)
Stone Temple Pilots memiliki sisi introspektif yang sering ditemukan dalam lirik Cornell dan Cobain lewat "Creep." Lagu ini kedengarannya seperti pendahulu band alternative rock tahun 2000-an seperti Staind dan Seether. "Creep" seperti lagu country gelap, menawarkan beberapa lirik yang menyentuh seperti, "Feeling uninspired, think I'll start a fire" dan "I'm half the man I used to be".
Sebagai penutup, musik grunge tidak hanya sekadar gelombang, tapi sebuah gelombang yang mengubah wajah musik rock selamanya. Musiknya yang jujur, pemberontak, dan penuh semangat masih terus memengaruhi musisi dan penggemar hingga kini. Grunge, dalam esensinya, adalah suara hati.